JAKARTA – PT Bio Farma diminta untuk menambah kapasitas produksi vaksin COVID-19 pada Mei 2021 nanti. Pasalnya, hal tersebut demi kelancarann dan mempercepat program vaksinasi.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19. Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya meminta PT Bio Farma meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka pemenuhan persediaan vaksin COVID-19 pada Mei 2021 nanti.
“Pemerintah memastikan vaksinasi pada Mei, vaksinnya betul-betul datang. Kemudian, meminta Bio Farma untuk meningkatkan kapasitas produksinya,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/4).
Dikatakannya, peningkatan kapasitas produksi diperlukan untuk mempercepat proses penyuntikan dosis vaksin kepada masyarakat. Sehingga bahan baku vaksin yang tiba di Indonesia dapat segera diproduksi dan disalurkan.
Dijelaskannya, seharusnya pada April 2021, Indonesia mendapatkan dua sumber vaksin, yakni AstraZeneca dan Sinovac. Namun AstraZeneca menunda pengiriman vaksin, sebab negara produsen, India, meminta menunda pengiriman karena terjadi peningkatan kasus.
“Jadi, yang seharusnya vaksin dikirim April, itu baru bisa dikirimkan Mei. Jumlahnya tidak mencapai 11 juta juga, jadi akan dikirimkan kurang lebih sekitar 5 juta,” katanya. Ditambahkannya, sudah sekitar 17 juta dosis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat sampai saat ini.
“Orangnya itu ada 11,1 juta untuk dosis pertama dan dosis kedua 6,1 juta. Jadi sudah 17 juta dosis vaksin yang kita suntikkan,” ujar Nadia. Kemenkes juga melaporkan proses vaksinasi baru menyasar sekitar 11 juta orang atau setara 6 persen dari target populasi dan masih sangat kurang untuk 70 persen kelompok. (fin)