JAKARTA – Indonesia Indicator (I2) merilis daftar nama perempuan terpegah (terpopuler) dan tervokal di media massa.
Tiga nama teratas ditempati Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Mensos Tri Rismaharini.
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (21/4), mengatakan figur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tampil sebagai perempuan yang paling populer dan tervokal di media massa.
Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak kecerdasan buatan (AI) mencatat, sepanjang 19 April 2020- 19 April 2021 ada 18 Tokoh Perempuan Terpegah (Top person) dan 17 Tokoh Perempuan Tervokal (Top Influencer) yang mendominasi pemberitaan 5.964 media daring, baik lokal maupun nasional di Indonesia.
“Dari 14.792.951 berita yang disajikan 5.964 media daring sepanjang satu tahun terakhir, Sri Mulyani diberitakan sebanyak 80.149 berita, dan memiliki 153.443 pernyataan yang dikutip media,” ujar Rustika saat memaparkan hasil risetnya bertajuk “Perempuan dalam Berita”, untuk memperingati Hari Kartini.
Rustika menjelaskan, sosok Sri Mulyani sebagai menteri Keuangan RI banyak disorot media terkait peran-nya dalam upaya pemulihan ekonomi, pengalokasian anggaran penanganan COVID-19, serta penanggulangan UMKM terdampak COVID-19.
Secara umum, kata dia, penanganan ekonomi Indonesia di tengah pandemik COVID-19 menjadi isu terbesar terkait dengan Sri Mulyani pada tahun ini.
Figur Perempuan Terpegah kedua adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam satu tahun terakhir, Ketua Umum PP Muslimat NU itu tampil dalam 53.417 berita di media massa.
Mantan menteri sosial ini juga menjadi tokoh perempuan tervokal kedua dengan 150.774 pernyataan yang dikutip media massa.
Sedangkan posisi figur perempuan terpegah dan tervokal nomor tiga di Indonesia adalah Menteri Sosial yang juga mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang karib disapa Risma.
Nama Risma tampil dalam 51.436 berita dan 121.548 pernyataannya menghiasi pemberitaan.
Risma yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial juga banyak disorot soal kebijakan-kebijakan-nya dalam bantuan sosial COVID-19.