JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan terus melakukan optimalisasi dan akselerasi program tol laut, hal ini sesuai dengan yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo dengan menambah trayek baru. Menurut Dirjen Hubla Agus Purnomo hal itu guna menunjang pendistribusian barang dan pengembangan ekonomi di daerah terpencil dan daerah belum berkembang, serta dalam upaya menurunkan disparitas harga antara wilayah Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur.
Selama ini wilayah Indonesia Timur terkenal dengan disparitas harga yang cukup tinggi. lanjutnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, karena tingginya biaya distribusi logistik dari daerah produsen ke wilayah tersebut.
“Masalah ini yang mendasari lahirnya program Tol Laut dengan tujuan memangkas biaya logistik sehingga harga yang diterima oleh masyarakat sebagai pengguna akhir menjadi tidak terlalu mahal dan konektivitas antardaerah,” katanya.
Komitmen Ditjen Hubla mengembangkan Tol Laut terlihat dari progres yang terus berjalan yang mana rute Tol Laut awalnya hanya memiliki 2 trayek pada 2015 saat ini trayek tersebut terus bertambah karena manfaat dari tol laut yang sudah dirasakan masyarakat secara nyata.
Diketahui, pada 2016 tol laut mengalami peningkatan 6 trayek, berlanjut pada 2017, ada 13 trayek baru dan di 2018 bertambah lagi 18 trayek. Di 2019 bertambah 20 trayek dan di 2020 bertambah 26 trayek. Penambahan jumlah trayek tersebut, lanjutnya, selalu diiringi dengan penambahan jumlah Pelabuhan dan kapal. (Antara)