Menkes Tuturkan Perjalanan Indonesia Selama Hadapi Covid-19

JawaPos.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengevaluasi perjalanan pandemi Covid-19 yang masih marak di Indonesia terlebih dengan kasus yang kian menghawatirkan. Hal ini juga termasuk dengan kebutuhan obat-obatan tersebut dirasa sangat sulit didapatkan, apalagi di awal masa pandemi dulu.

“Ini bulan ketiga saya di kesehatan. Saya terharu dengan cita-cita dari semua insan kesehatan. Secara visi, mulia sekali tugas insan kesehatan. Tugas mereka di dunia ini menyembuhkan orang yang sakit. Menciptakan orang yang sehat. Ada unsur keadilan,” kata Menkes Budi dalam webinar Pengawalan Vaksin Merah Putih, Rabu (14/4).

Maka dari itu, kata dia, selain insan kesehatan, penting pula kemandirian dan ketahanan obat. Saat awal pandemi, lanjutnya, sulit sekali mencari obat-obatan untuk diproduksi.

“Ternyata bahan bakunya harus diimpor, dan ternyata negara-negara penyedia bahan baku harus lockdown. Padahal baham baku itu sangat penting. Itu terjadi di awal Maret 2020. Itu yang saya maksud dengan kemandirian dan kedaulatan obat,” paparnya.

Menurutnya saat itu usaha pemerintah Indonesia begitu sulit mencari sumber bahan baku obat lain untuk memenuhi obat antivirus di tanah air. Hal itu terjadi berulang.

“Misalnya Favipiravir dan Avigan. Kita harus bawa itu dari luar negeri. Dulu tak bisa diproduksi di Indonesia. Dulu berat sekali,” katanya.

Namun seiring berjalannya waktu, menurut Menkes Budi, obat-obatan terus berkembang. Covid-19 menyebabkan badai sitokin dalam tubuh pasien atau peradangan sehingga memerlukan obat antivirus. (Jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan