Danone-AQUA Tegaskan Komitmen Pengelolaan Konservasi Air Secara Berkelanjutan di Hari Air Sedunia 2021

Terbentuk pada tanggal 29 Januari 2021, Koalisi Air Indonesia diprakarsai oleh 6 perusahaan dan 3 organisasi nirlaba, yaitu Danone Indonesia, PT Coca-Cola Indonesia, Global Water Partnership Southeast Asia, PT L’Oréal Indonesia, PT Multi Bintang Indonesia, PT Nestlé Indonesia, PT Unilever Indonesia, Tbk., Yayasan Konservasi Alam Nusantara, dan Yayasan Aliansi Wali Sumber Daya Air Indonesia.

“Kami berkolaborasi membentuk Koalisi Air Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan usaha berkesinambungan yang telah lama dilakukan Danone untuk dapat menjaga kualitas, kuantitas dan kontinyuitas sumber daya air, serta mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan. Kolaborasi ini juga sejalan dengan visi Danone, One Planet One Health, di mana Danone meyakini bahwa kesehatan masyarakat sangat terkait dengan kesehatan dari lingkungan yang kita tinggali,” tambah Ratih.

Beberapa penerima manfaat dari beberapa program konservasi dan peningkatan akses air bersih di kabupaten Sukabumi ikut berbagi cerita di acara diskusi. Lilis dari Desa Babakan Pari misalnya, mengisahkan kesulitan air bersih yang ia alami, terutama di musim kemarau yang mengharuskan mereka memanfaatkan air sawah untuk kebutuhan sehari-sehari.

“Sejak 2019, Program WASH telah membantu memfasilitasi kebutuhan kami akan air bersih yang sekarang sudah bisa diakses melalui sistem pipanisasi di masing-masing rumah. Selain itu, kami juga mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat yaitu perihal PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), sehingga perilaku higienitas kami berubah. Sekarang kami tidak lagi menggunakan air sawah atau berjalan jauh untuk mengambil air,” kata Lilis.

Hasan Basri, yang biasa disapa Hadi dari Desa Girijaya juga sangat mengapresiasi program sumur resapan air dan imbal jasa lingkungan, sebagai bagian dari Forum Sub-DAS Cicatih, terhadap kelangsungan hidup masyarakat di desanya.

“Ketika program ini diperkenalkan di 2017, sulit menjelaskan kepada masyarakat mengenai manfaat sumur resapan. Tapi setelah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan terus melakukan edukasi, mereka mulai mengerti dan sejak 2019 telah dibangun 21 sumur resapan di desa kami yang terasa sekali manfaatnya terutama ketika musim kemarau tiba, warga masih bisa mendapatkan air dari kedalaman 50 cm-1 meter,” ungkap Hadi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan