“Saya mendorong kepada generasi milenial untuk tetap kreatif dan berinovasi, tentunya yang produktif. Jangan yang destruktif, karena terorisme itu adalah destruktif yang dapat membahayakan diri anda sendiri, membahayakan keluarga anda sendiri, membahayakan masyarakat dan membahayakan bangsa,” katanya.
Dirinya menyadari pentingnya sosialisasi terhadap penanggulangan terorisme oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Menurut dia, penanggulangan terorisme dan radikalisme tersebut dapat dilakukan dengan penguatan pemahaman terhadap UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika agar lebih efektif.
“Begitupun juga program-program kontra radikalisme. Itu juga bisa dilakukan melalui pemahaman terhadap Undang-undang Dasar 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Kalau hal itu dipahami dengan utuh, maka Insya Allah, terorisme itu tidak memiliki tempat di masyarakat sekitar,” ujarnya.
Staf Ahli Menteri bidang Komunikasi dan Media Massa, Kementerian Komunikasi dan Informastika (Kemenkominfo) Widodo Muktiyo mengatakan pihaknya sebagai institusi yang menyediakan infrastruktur dan juga mengelola komunikasi publik mendukung upaya BNPT yang selama ini telah memberikan pencerahan kepada masyarakat Indonesia mengenai bahayanya paham radikal terorisme.
“Artinya memang terorisme itu adalah musuh kita semuanya. Dan satu pun itu nggak boleh. Kita harus menihilkan masyarakat Indonesia yang kemudian melakukan kegiatan kegiatan perusakan. Inilah yang saya kira menjadi tantangan kita semuanya,” ujarnya.
Dukungan Kominfo
Kominfo sendiri, menurut dia, akan sangat mendukung untuk memberikan pesan-pesan positif, pesan-pesan terhadap bahaya terorisme. Karena jangan sampai masyarakat bangsa ini salah arah dan sampai masuk dalam jebakan terorisme.
“Karena tidak ada surga yang akan menjemput kita kalau kita melakukan aksi mengebom dan seterusnya. Jadi percayalah bahwa hal-hal yang baik dan rasional bahwa bangsa ini sudah dalam on the track untuk bisa melawan terorisme. Dan juga melawan hal-hal yang tidak baik yang merusak bangsa dan masyarakat Indonesia,” kata mantan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo ini.
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Dirjen Pendis Kemenag) Muhammad Ali Ramdhani yang hadir sebagai nara sumber secara virtual menyampaikan bahwa terorisme itu adalah nyata yang ada di depan kita.