CIMAHI – Beberapa hari lagi bulan Ramadhan akan tiba, kegiatan yang biasa dilakukan adalah pemantauan harga kebutuhan pokok masyarakat di beberapa pasar tradisional Cimahi.
Dengan melihat perkembangan harga sebelum bulan puasa di dua pasar tradisional Cimahi yakni di Pasar Atas Baru dan Pasar Antri.
“Kami melihat di pasar antri juga ada kenaikan kenaikan beberapa item, salah satunya ada cabai besar ini yang signifikan. Cabai besar itu sekarang sampai 50-60 per kilo. Jadi naik sekitar 10 ribu, kalau untuk cabai rawit sekarang sudah stabil menjadi 80 ribu ,” ucap Plt (Pelaksana Tugas) Walikota Cimahi Ngatiyana kepada awak media di Pasar Antri Cimahi, Kamis (8/4).
Lalu Ngatiyana melanjutkan, untuk harga beras masih stabil tidak ada kenaikan bahwa premium antara 11 dan 12, medium antara 9 sampai 10, tidak ada kenaikan yang berarti untuk beras.
“Untuk daging kemungkinan akan naik lagi sekarang standar 120(ribu), mungkin juga dua hari tiga hari bisa juga sampai 130. Karena di awal bulan suci Ramadhan mungkin ada kenaikan lagi dari 11, sekarang sudah menjadi 12 sebuah persediaan yang ada di pasar,” bebernya.
Kemudian, untuk harga pokok sayuran masih stabil dan belum ada kenaikan. Namun, yang disayangkan harga telur mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000.
“Untuk sayuran yang lainnya tidak ada kenaikan yang signifikan. Menjadi salah satunya telur ini dari 22 menjadi 24 per kilo sehingga ada rata-rata naik ribu. Kalau ayam dari 35 menjadi 38 rata-rata jadi naiknya 3 ribu untuk ayam,” jelasnya.
Kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat di awal bulan Suci Ramadhan diperkirakan selama satu minggu. Kemudian setelah itu kemungkinan harga tersebut bisa turun lagi normal.
Setelah ini sudah dapat arahan dari Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi lakukan pemantauan secara ketat sehingga harga tersebut tidak cepat naik secara signifikan atau terlalu tinggi naiknya.
“Kasihan masyarakat yang belanja tadi sama-sama dari keuntungan tetapi tidak memberatkan kepada masyarakat kalau menimbun nanti kita tutup. Kalau sampai menimbun untuk kepentingan pribadi kita tutup saja, kalau pas ada stoknya bagus dan terkendali baik beras maupun ayam dan sebagainya stoknya masih ada termasuk ikan,” tandasnya.