Masih Lakukan Evakuasi, Bau Amis Terus Menyeruak di Desa Lamanele NTT

FLORES TIMUR – Bau amis masih terus menyeruak di beberapa titik lokasi pencarian penduduk yang hilang di Desa Lamanele, Adonara Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga hari keempat usai bencana longsor Gunung Ile Buleng. Usaha pencarian ini dilakukan dengan mengerahkan juga beberapa alat berat untuk mendukung pencarian, Kamis (8/4)

“Ada bau ini di sini. Cepat sini, gali di sini,” teriak salah satu penduduk dari Desa Muda, Adonara Timur, Hugosius (43), yang ikut dalam pencarian korban hilang di Desa Lamanele.

Satu unit alat berat jenis eksavator milik salah satu kontraktor perumahan di dekat lokasi kejadian dilibatkan sejak Selasa (6/4) dalam pencarian korban hilang. Selain itu dari pemantauan juga tampak sekitar tujuh orang Basarnas ikut mencari korban. Petugas berseragam polisi juga tampak membawa seekor anjing pelacak menyisir bau amis di lokasi kejadian.

“Bisa juga bau ini hewan yang mati seperti anjing atau babi. Tapi beberapa kali kali kami gali ketemu tangan orang. Sudah dua kali kami evakuasi korban di sini,” kata Hugosius.

Alat berat tampak bergerak menyisir satu persatu timbunan tanah untuk dikeruk dan memindahkan batu beraneka ukuran. “Batu yang paling besar ada beberapa seukuran ruang dapur. Kalau yang sedang bisa ratusan dan yang kecil seukuran kepala orang bisa sampai ribuan jumlahnya,” kata Hugosius.

Tiga dari lima mata di ujung alat keruk eksavator tampak patah saat mencoba memindahkan batu berukuran besar dari atas rumah penduduk yang ambruk. Data yang dihimpun dari Posko Basarnas melaporkan dari total 56 penduduk Desa Lamanele yang dinyatakan hilang, tinggal satu di antaranya yang belum ditemukan. Sebanyak 55 penduduk telah dinyatakan meninggal dan dimakamkan secara massal di perkebunan singkong di dekat lokasi kejadian. (Antara)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan