Dalam menjalankan inovasinya Dony lebih menitikberatkan untuk memanfaatkan teknologi informasi. Ada dua aplikasi yang dibuat dalam penanganan Covid, yakni Maijah dan Maunah.
”Dari sisi aplikasi, ini mempercepat, mempermudah kita mengatasi Covid-19. Untuk pencegahan Covid ada aplikasi Maijah. Aplikasi ini untuk memantau perkembangan Covid-19 di Kabupaten Sumedang. Misalnya di mana sekarang yang Covid, jadi cepat ditangani,” ungkapnya.
Atas terobosannya ini Sumedang tidak saja dinilai berhasil menekan angka Covid, tapi juga diganjar bonus anggaran dari pemerintah pusat berupa dana insentif daerah (DID). Kabupaten Sumedang juga mendapat apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena menciptakan aplikasi yang baik.
”Dapat penghargaan provinsi dan dapat hadiah dari pemerintah pusat sebagai penanganan Covid yang dianggap baik dengan diberi DID Rp 21 miliar. Dengan cara apa? Konsolidasi birokrasi, mobilisasi, dan orkestrasi modal sosial. Covid kami rendah dan sekarang zona kuning,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto mengatakan sejumlah kepala daerah mampu berpikir dan bertindak taktis dalam menghadapi pandemi. Salah satunya yang dilakukan Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir. ” Bupati Sumedang (Dony Ahmad Munir, Red) sudah berupaya menjalankan kepemimpinannya dengan melakukan inovasi, mengembangkan jaringan serta menerapkan prinsip-prinsip manajemen birokrasi modern,” ujar pakar komunikasi politik UIN Jakarta ini. (rie)