JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) menyatakan, satu sandera Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial MK kembali berhasil diselamatkan. Dengan demikian, sudah tak ada lagi sandera WNI oleh Kelompok Abu Sayyaf (ASG).
Melalui operasi gabungan aparat keamanan Filipina, mereka berhasil mendesak kelompok ASG dalam kontak senjata, kemudian menyelamatkan MK saat ASG mencoba melarikan diri.
“Alhamdulillah semua sandera WNI di Filipina Selatan sudah bisa dibebaskan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha dalam pernyataannya, Senin (22/3/2021).
Kemenlu mengatakan, saat ini Konsulat Jenderal RI Davao melalui anggota TNI Border staion Indonesia di Bangao telah menemui dan memeriksa kondisi MK.
“Yang bersangkutan dalam keadaan baik,” ujarnya.
Dapat disampaikan, MK bersama 3 WNI yang telah diselamatkan sebelumnya akan dibawa ke Zamboanga, sebelum diterbangkan ke Manila. Kemlu RI melalui KBRI Manila dan KJRI Davao City akan berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina untuk proses repatriasi ke Indonesia.
“Dengan diselamatkan MK, maka seluruh WNI yang disandera ASG telah berhasil dibebaskan,” ujar pernyataan Kemenlu.
Atas tindakan itu, pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dengan pemerintah dan aparat keamanan Filipina.
Sebelumnya, militer Filipina dilaporkan telah membunuh pemimpin kelompok penculikan Abu Sayyaf dan membebaskan empat WNI yang disandera sejak tahun talu.
Diketahui Sahidjuan merupakan anggota militan Abu Sayyaf yang menculik empat WNI, Kamis lalu. Ia kemudian menuju Tawi-Tawi dengan perahu.
Namun perahu mereka terbalik setelah dihantam ombak besar. Hal itu memberi kesempatan pemerintah untuk menyelamatkan tiga dari empat sandera. Mereka adalah AKM (40), ABD (41) dan AR (26). Sementara MK ditemukan oleh pasukan pemerintah di sebuah desa, tempat saat baku tembak berlangsung.
Mereka termasuk di antara lima orang yang diculik oleh Abu Sayyaf pad 17 Januari 2020. Kemudian dilepas di Pantai Tambisan Malaysia. Namun satu dari lima oran tewas saat melarikan diri. (Fin.co.id)