Dewan Sebut Jalan Khusus Tambang Belum Ada Progresnya

BANDUNG – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar), Daddy Rohanady mengaku belum mengetahui kelanjutan progres dari rencana pembangunan jalan tambang (jalur khusus untuk kendaraan golongan dua hingga lima).

“Dulu memang sempat mencuat, panjangnya kurang lebih 19 kilometer. Tapi hari ini, saya belum lihat progresnya seperti apa,” katanya saat dihubungi Sabtu (21/3) kemarin.

Dia mengatakan, rencana pembangunan jalan tambang sudah bergulir sejak beberapa tahun lalu. Namun, ucap dia, hingga kini progresnya belum juga terlihat.

“Saya kira engga aneh kalau kemudian jalan provinsi yang kita bantu setiap tahunnya itu, umurnya cuma tiga sampai empat bulan saja,” katanya.

Untuk itulah, kata Daddy, keberadaan jalan tambang, sangat dibutuhkan, selain untuk mencegah jalan provinsi cepat rusak, juga untuk mempermudah dan memperlancar transportasi hasil tambang.

Menurutnya, juga sangat berharap jalan tambang itu cepat terealisasi  khususnya warga yang tinggal di seputaran galian C batu andesit Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

“Agar tidak ada lagi masyarakat yang harus luka-luka dan meregang nyawa tergilas truk bertonase besar,” terangnya.

Ia menjelaskan, dampak galian C itu tidak hanya dialami warga Kecamatan Cigudeg saja. Tetapi juga warga di tiga kecamatan lainnya, seperti Parungpanjang, Rumpin dan Gunungsindur.

Alasannya, hasil tambang yang diangkut truk-truk besar, setiap saat wara-wiri di kawasan mereka, akibatnya banyak terjadi kecelakaan, yang berujung dengan hilangnya nyawa masyarakat. Kesehatan warga juga terganggu, setiap saat mereka dikepung kabut debu, yang membuat napas sesak dan mata berair.

Politisi Partai Gerindra Dapil 12 Jabar (Indramayu-Cirebon) juga mengatakan dengan belum adanya jalan tambang, sebesar apapun anggaran yang dikucurkan untuk perbaikan jalan provinsi akan sia-sia.

“Masuk Rp10 Miliar, tiga bulan empat bulan, rontok. Masuk lagi Rp 20 miliar, tiga bulan empat bulan, rontok lagi. Hampir setiap tahun, Parung Panjang itu kita perbaiki,” katanya.

Selama belum dibangun jalan tambang, otomatis nasibnya jalan provinsi atau siklus jalan provinsi akan terus seperti itu terus.

“Karenanya, urusannya bukan kita sendiri. Jalan tambang ini menyangkut tiga provinsi. Kita (Jabar), Banten dan DKI,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan