JAKARTA – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti kembali menegaskan bahwa vaksinasi guru tak boleh jadi pertimbangan tunggal kebijakan membuka sekolah pada Juli mendatang. Hal ini dikarenakan vaksinasi hanyalah faktor pendukung dalam pertimbangan pemerintah untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Persiapan insfrastruktur dan protokol kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di sekolah itu yang menjadi faktor utama, namun kekebalan kelompok terbentuk jika jumlah yang divaksin mencapai 70-80 persen dari populasi. Sementara jumlah siswa bisa mencapai 1.000 dengan guru hanya 70 orang, tidak sampai 10 persen dari populasi di sekolah” kata Retno, di Jakarta, Sabtu (20/3/2021).
Menurut Retno, tanpa adanya persiapan infrastruktur dan protokol kesehatan, maka potensi sekolah menjadi klaster baru covid-19 sangat besar. Apalagi, peserta didik belum divaksin maka kekebalan kelompok tidak akan terbentuk. Pihaknya juga mengaku bahwa dalam aplikasi pengisian persiapan buka sekolah di laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sampai 2021, baru sekitar 50 persen sekolah yang mengisi dari seluruh Indonesia.
“Dari jumlah tersebut yang masuk kategori siap hanya sekitar 10 persen dari total 49 sekolah hal ini mengartikan bahwa hanya 16,3 persen yang siap dan 83,7 persen belum siap, pengawasan KPAI juga tak jauh berbeda seperti yang didapat pada Juni-November 2020 terkait persiapan membuka sekolah di 49 sekolah pada 21 kabupaten/kota di 8 provinsi” ujarnya.
Retno menambahkan pengawasan KPAI juga tak jauh berbeda seperti yang didapat pada Juni-November 2020 terkait persiapan membuka sekolah di 49 sekolah pada 21 kabupaten/kota di 8 provinsi. (fin)