SPANYOL – Zinedine Zidane menyebut Real Madrid dan Liverpool, yang dipertemukan dalam babak perempat final Liga Champions berdasar hasil undian UEFA, tahu sama tahu serta berpengalaman untuk memenangi laga gugur kompetisi Eropa tersebut.
Pertemuan terakhir Los Blancos kontra Liverpool terjadi di partai final musim 2017/18 di Kiev, Ukraina, pada 26 Mei yang menandai keberhasilan Zidane sebagai pelatih pertama yang tiga kali beruntun juara Liga Champions.
Keberhasilan mengantarkan Real Madrid memenangi trofi tertinggi Eropa ke-13 itu sekaligus menjadi penutup tenor pertama kepelatihan Zidane di Santiago Bernabeu.
“Kami tidak bisa bilang ini hasil undian yang baik atau buruk. Liverpool tahu apa yang dibutuhkan untuk memenangi pertandingan babak gugur, begitu juga kami,” kata Zidane dikutip dari laman resmi Real Madrid, Sabtu (3/20).
“Ini akan menjadi pertemuan antara dua tim yang berkali-kali menjuarai Liga Champions dan dijamin bakal berlangsung seru. Di fase ini untuk menang selalu membutuhkan perjuangan,” ujarnya menambahkan.
Zidane mengaku dengan besarnya tuntutan yang dihadirkan dari laga perempat final tersebut, ia memilih untuk melakukan persiapan lebih matang selepas jeda internasional.
“Kami tahu ini akan menjadi laga sulit dan penuh tuntutan. Di fase ini semua tim yang dihadapi akan memberi tantangan serupa,” katanya.
“Kami tahu Liverpool dan mereka akan memberi tantangan besar dari faktor fisik. Itu semua kami pikirkan setelah jeda internasional,” ujar Zidane melengkapi.
Real Madrid dijadwalkan bertindak sebagai tuan rumah lebih dulu untuk leg pertama pada 6 April sebelum ganti bertandang ke markas Liverpool sepekan berikutnya.
Kendati demikian ada kemungkinan pertandingan level Eropa yang melibatkan tim-tim Inggris bakal dipindahkan lokasi penyelenggaraannya ke negara lain, berkenaan dengan protokol pencegahan COVID-19, sebagaimana yang terjadi di babak sebelumnya.
Zidane mengaku siap main di manapun, tetapi jika diizinkan memilih mereka ingin main di Stadion Alfredo Di Stefano, lapangan latihan tim yang dipakai sebagai markas selama masa renovasi Santiago Bernabeu.
“Setelah 30 Maret mungkin kami baru tahu apa yang akan diputuskan, kami siap main leg pertama di mana pun. Tentu kami ingin main di Alfredo Di Stefano, tetapi kita lihat apa kata pihak berwenang,” pungkasnya. (antara)