SOREANG – Dalam peringatan hari jadi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional ke-102 tingkat Jawa Barat, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung, Asep Sukmana mendorong Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Pemadam kebakaran ini masuk ke dalam pelayanan. Jadi siapapun harus dilayani dengan baik, tanpa melihat jarak dan medan yang dilalui. Untuk itu, bersama dinas damkar kami akan membuat blue print peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Asep seusai menghadiri acara tersebut di Bale Rame, Soreang, Rabu (10/3).
Menyikapi masih kurangnya sejumlah sarana dan prasarana (sapras), pihaknya juga akan menginstruksikan dengan dinas terkait.
“Selama ini kota menjadi basis sarana bagi pemadam kebakaran dan penyelamatan. Sehingga, jika ada peristiwa di pelosok biasanya ada keterlambatan. Oleh karena itu, kami akan terus mengkomunikasikan terkait ketersediaan sarana, seperti mobil pemadam dan yang lainnya,” ucapnya.
Sementara Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi kinerja insan pemadam kebakaran se-Jabar. Menurutnya, dengan risiko yang tinggi damkar tetap memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para insan pemadam kebakaran yang telah bekerja sangat luar biasa, bahkan kehilangan nyawa saat melakukan penyelamatan kemanusiaan. Terima kasih selalu istiqomah dalam melayani masyarakat,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Uu juga menyampaikan agar bupati/walikota di Jabar untuk untuk meningkatkan status kelembagaan pemadam kebakaran dan penyelamatan menjadi dinas.
Hal itu sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri pada Upacara Peringatan HUT Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan Tingkat Nasional pada 1 Maret lalu.
“Jika statusnya ditingkatkan, memang konsekuensinya adalah anggaran. Tapi, jangan jadikan hal itu sebagai penghalang. Karena bagaimanapun anggaran tersebut untuk kepentingan masyarakat dan umat,” tegas Uu.
Lebih dalam, Ia juga mengimbau seluruh pimpinan daerah untuk memberikan perhatian terhadap sapras disdamkar. Sarana yang menunjang, lanjutnya, harus disebar ke berbagai wilayah yang jauh dari pusat kota.
“Tadi kami berinteraksi dengan beberapa kabupaten dan kota. Aspirasi yang masuk mayoritas tentang kurangnya sarana kendaraan pemadam kebakaran. Kami berharap bupati dan walikota untuk memperhatikan hal ini. Sehingga pelayanan pemadam kebakaran akan lebih cepat, apalagi di wilayah-wilayah yang jauh jangkauannya dari pusat kota,” imbau wagub. (mg9)