Anggaran Disdamkar Kabupaten Bandung Sebesar Rp17 Miliar Belum Ideal

SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung diminta menambah jumlah anggaran yang diberikan kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kabupaten Bandung, pasalnya tahun 2021 Disdamkar hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 17 Miliar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Damkar Kabupaten Bandung, Sutarno Yono.

“Saya sih mengharapkan ada penambahan anggaran, kalau tidak ya di anggaran perubahan 2021, mau tidak mau harus ada penambahan,” ungkap Yono saat wawancara di Soreang, Kamis (18/2).

Yono mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 dan 2021, pihaknya sudah mengajukan penambahan anggaran.

Namun, kata Yono, hal tersebut masih belum bisa diwujudkan karena ada kebijakan terkait dengan refocusing anggaran, yang digunakan untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Bandung.

“Tahun kemaren kena (refocusing, red), malahan dua bangunan posko damkar kita di-recofusing, yaitu di Baleendah dan yang di induk,” kata Yono.

Dikatakan Yono, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung itu mendapatkan anggaran sebesar Rp17 milyar.

Jumlah tersebut masih jauh dari kata ideal, karena seharusnya anggaran yang disediakan sebesar Rp40 milyar.

“Sama kaya tahun kemarin sebesar Rp17 milyar dan itu diambil belanja pegawai sebesar Rp10 milyar. Menurut saya perlu penambahan khusus. Karena idealnya di angka Rp40 milyar itu termasuk untuk personil,” jelasnya.

Jumlah anggaran yang belum ideal tersebut membuat jumlah personil pemadam kebakaran dan penyelamatan yang tersedia belum ideal.

Seharusnya, satu kecamatan memiliki satu kendaraan pemadam kebakaran, yang diisi oleh enam personil.

Apalagi, Kabupaten Bandung memiliki luas wilayah yang cukup luas yaitu dengan 31 kecamatan.

“Respon time kita baru 20 menit, sasarannya kan 15 menit,” ujarnya.

Meski demikian, lanjut Yono, pihaknya tetap bersyukur karena ketersediaan peralatan yang dibutuhkan masih memadai. Hal tersebut dapat dilihat dengan aktifnya Disdamkar Kabupaten Bandung dalam memberikan bantuan jika terjadi kebakaran di wilayah lain.

“Selama ini banyak bantu, kalau terjadi kebakaran di wilayah priangan, contohnya kita bantu Padalarang Cimahi, jadi kita di pemadaman tidak mengenal zona, dimana ada yang membutuhkan, kita terjun,” tandasnya. (yul)

Tinggalkan Balasan