Hari Ini, 1.200 Orang Tenaga Pengajar dan Perwakilan Instansi Pusat BUMN Vaksinasi Tahap II

BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung melakukan vaksinasi tahap II Dosis pertama terhadap Tenaga Pengajar di kota Bandung.

Vaksinasi tersebut di laksanakan oleh Dinkes Kota Bandung di Hotel Karang Setra, Jl. Bungur No.2, Cipedes, Kec. Sukajadi, Kota Bandung.

Sementara itu, menurut salah satu Kepala Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dr. Rosye Arosdiani, vaksinasi tahap II ini rencananya akan diberikan kepada sekitar 1.200 orang. Pembagiannya, 800an vaksin untuk Tenaga Pengajar yang dari tingkat SD hingga SMP. Sementara itu, 400 dosis vaksin lainnya akan diberikan kepada perwakilan Instansi pusat BUMN yang berada di Kota Bandung.

Proses penyuntikan vaksin kepada Tenaga Pengajar. Foto: Sandi Jabar Ekspres

“Jadi hari ini kita melakukan vaksinasi kepada para pemberi pelayanan publik, sekitar 1.200 lebih. 800 kami akan berikan kepada tenaga pengajar dari mulai SD sampai SMP yang merupakan tanggung jawab Kota Bandung. Kemudian sisanya (400 dosis) kami juga akan berikan sisanya dari beberapa perwakilan Instansi baik itu Pusat BUMN yang ada di Kota Bandung,” ujarnya saat ditemui di lokasi pada Rabu, (10/3).

Ia juga menambahkan, rencana vaksinasi tahap II ini akan dilaksanakan dua kali. Dosis 1 akan dilaksanakan hari ini dan Dosis 2 akan diberikan dua minggu yang akan datang.

“Untuk rencana vaksinasi ini, kami akan bagi menjadi dua dosis, dimana dosis satu mulai hari ini dan dosis dua itu rencananya kami akan ulang di dua minggu yang akan datang,” ungkapnya.

Sementara itu, Dr. Rosye mengungkapkan bahwa belum ada sanksi untuk tenaga pengajar yang menolak vaksinasi. Namun, vaksinasi ini sesuai dengan ketersediaan vaksin itu sendiri, sehingga tenaga pengajar yang terdaftar vaksinasi sebaiknya tetap mengambil jatahnya agar bisa mendapatkan vaksinasi lebih awal.

 

 

“Nah untuk sanksi yang menolak divaksin mungkin belum ya. Mungkin ke depannya ada, nah untuk kami melaksanakan vaksinasi ini sesuai dengan ketersediaan vaksin itu sendiri, karena memang ternyata belum bisa seluruh tenaga pengajar dilakukan vaksinasi ini,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan