DEPOK – Tak seperti biasanya, suasana keramaian di Situ Rawa Besar kini berangsur sepi. Padahal, tempat destinasi wisata domestik ini dulunya selalu ramai didatangi para pengunjung.
Diketahui, Situ Rawa Besar termasuk salah satu situ terbesar yang ada di Kota Depok. Posisinya yang ada di tengah-tengah kota, tepatnya di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, membuat wisata ini selalu jadi kunjungan favorit warga.
Namun, setelah adanya pandemi ini, banyak warga memilih berdiam diri di rumah masing-masing, terlebih lagi dengan adanya pembatasan aktivitas sosial membuat para pengunjung jarang datang ke lokasi.
Ditemui di rumahnya yang berada tepat di tepi danau, Ningtiyas, 65, atau sering dipanggil Bu Neng, mengatakan kalau Situ Rawa Besar sebelum adanya pandemi atau sekitar 2 tahun lalu sempat dipadati wisatawan domestik.
“Waktu sebelum pandemi itu ramai sekali, utamanya para anak-anak dan remaja,” kata Neng menceritakan suasana di Situ Rawa Besar sebelum sepi seperti sekarang, Rabu (10/3).
Neng melanjutkan, umumnya para pengunjung memilih datang di waktu sore dan pagi hari untuk menikmati suasana rekreasi air di danau besar nan rindang itu.
“Biasanya ramai itu antara pagi dan sore,” cetusnya.
Kata Neng, sebelum adanya petugas dari aparat keamanan melakukan pemantauan dan pengawasan area situ, suasana air danau selalu sibuk dengan lalu lalang perahu mainan (mini boat).
“Kalau sekarang kan sudah ada polisi yang ngawasi, jadi enggak ada yang berani menyewa perahu mainan yang disediakan para pengelola (wahana rekreasi),” tandasnya.
Akibat jarang dipakai, wahana rekreasi berupa mini boat pun sebagian mulai berlumut dan rusak. Kini yang tersisa hanya beberapa perahu saja yang mangkal di tepi danau.
Belakangan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) menghibahkan sebuah mini boat untuk menunjang wahana rekreasi di Situ Rawa Besar.
Perahu mini yang disumbangkan oleh RK itu kini kondisinya masih bagus setelah diamati lebih dekat.
Namun demikian, dikatakan Neng, petugas keamanan belum memberikan izin untuk beroperasi seperti sediakala.
“Perahu yang diberikan Pak Ridwan Kamil itu pun belum bisa dipakai, karena belum dibolehkan adanya kerumunan,” ujar Neng.