JAKARTA- Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago meyakini ada keterlibatan Istana dalam hajatan Politik yang mengatasnamakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang.
Hal itu dikatakan, lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini tidak mengambil tindakan apapun terkait keterlibatan Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko yang kini didapuk jadi Ketua Umum Partai Demokerat versi KLB tersebut. Padahal, KLB yang digelar itu dianggap tidak sah dan tak sesuai dengan AD/ART Partai.
Jika Jokowi mengambil langkah pemecatan terhadap Moeldoko dari KSP, maka publik akan meyakini bahwa tidak ada keterlibatan Istana.
“Saya masih menyakini Istana terlibat desain KLB Demokrat, alasannya Moeldoko belum juga di pecat tidak hormat, Presiden belum bicara, ngak bunyi sampai hari ini, janji mengayomi dan melindungi partai politik. Kalau presiden sudah melakukan 2 hal tadi, boleh jadi tidak terlibat,” ujar Pangi diktup keterangan tertulisnya, Senin (9/3).
Dia menilai, Moeldoko telah mencoreng wibawah Istan sebab statusnya sebagai KSP. Sehingga, Jokowi diharpakn agar tidak mendiamkan apa yang dilakukan Moeldoko. Pangi khawatir aksi pembajakan Partai juga bisa dilakukan pejabat pemerintah lainnya dan itu akan merusak sistem kepartaian yang menunjuang demokrasi selama in
“Sehingga memecat secara tidak hormat Moeldoko dari posisinya sebagai KSP harus dilakukan. Ini sudah mencoreng wajah Presiden, menjadi beban Istana, karena beliau pejabat negara (di lingkaran Istana),” kata Pangi.
“Pemerintah juga harus menyakinkan tidak ada dualisme kepengurusann dengan menolak memberikan legitimasi, menolak mengesahkan KLB ilegal karena tak ikut aturan AD/ART partai yang sudah didaftarkan pada lembar dokumen negara tahun 2020,” lanjut dia. (Fin.co.id)