Raup Omset Puluhan Juta, Terinspirasi Profesi Sang Ayah, Eddy Garap Bisnis Miniatur Kereta Api

BAROS – Pria asal Cimahi ini bernama Eddy Mardjianto, 52, seorang pengrajin miniatur kereta api yang sudah meraup omset hingga puluhan juta.

Bahkan, omset yang didapat Eddy sebelum dihantam pandemi Covid-19 bisa mencapai Rp 40 juta. Namun selepas pandemi datang, omsetnya menurun sekitar 30 persen sampai 40 persen.

“Inspirasi dari orang tua saya dulu yang bekerja di Perusahaan Kereta Api. Karena rumah saya dulu dekat kereta api pasti lihat kereta api tiap harinya,” kata Eddy Mardjianto kepada wartawan Jabar Ekspres, Senin (8/3).

Dirinya mulai membuat dan menjual miniatur kereta api ini dari tahun 2002, sejak dari masa bakti kerjanya selesai di PT. Dirgantara Indonesia.

Ternyata banyak customer yang menyukai dengan hasil miniatur yang dibuatnya itu, maka tahun 2008 berdirilah tempat produksi pembuatan miniatur kereta api di Jalan H. Haris, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

“Pada umumnya senang mainan, saya dari kecil juga senang menggambar kereta api, sekitar tahun 95-an ketemu dengan pecinta kereta model kebenaran senang ngutak-ngutik dan membuat model miniatur kereta api sampai tahun 2007,” jelasnya.

Eddy juga mengungkapkan kepada wartawan bahwa sejak kecil senang menggambar kereta api dan sering juga menaiki transportasi tersebut.

Dari sekian banyak jenis miniatur kereta api yang dibuat oleh Eddy, selalu banyak pesanan dari beberapa perusahaan instansi di Indonesia maupun luar negeri.

Tidak hanya membuat miniatur kereta api saja, Eddy pun sanggup membuat miniatur jenis lainnya seperti miniatur kapal laut dan kendaraan tempur TNI.

Namun, Eddy tetap fokus membuat miniatur kereta api yang menjadi andalannya.

Dari beragam jenis miniatur yang sempat dibuat oleh Eddy terdiri dari lokomotif jenis CC 206, CC 205, LRT, dan KRL dengan menggunakan bahan baku akrilik yang dibentuk dengan cutting laser juga menggunakan bahan PVC Hi Impact.

Adapun kisaran harga miniatur kereta api yang paling murah berada di angka Rp 300 ribu untuk ukuran paling kecil, Rp 500 ribu untuk ukuran standar, dan paling mahal sampai di angka Rp 5-9 juta dengan ukuran sepanjang 2 meter. (mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan