Kurangi Residu Sampah ke TPA, Disperkim Jawa Barat Buat Program Nyeupah

BANDUNG –  Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Barat menggelar acara Coffee Morning “Ngolong: Ngobrol Sisi Balong Bersama Kang Boim (Boy Iman Nugraha – Kadis Perkim Jawa Barat) di Halaman Belakang Kantor Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, Jl. Kawaluyaan Indah No. 4.

Kadisperkim Jabar, Boy Iman Nugraha (Kang Boim)

Dalam acara tersebut, Kang Boim menyampaikan dan mengusung program Nyeupah (Nyetor Sampah Jadi Berkah). Ia menyebut program Nyeupah ini sebagai gerakan penuntasan sampah di pemukiman.

“Jadi program Nyeupah ini, kita ingin memulai gerakan penuntasan sampah di kawasan pemukiman secara mandiri,” ujar Boim, sapaan akrab Kepala Dinas Perusahaan dan permukiman Jawa Barat pada Jumat, (26/2).

Sementara itu, ia juga menambahkan bahwa kini pihaknya ingin mengurangi sampah mulai dari hulu, guna mengurangi residu pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Satu kilogram sampah yang disetor akan ditukar dengan Rp2.500.

“Kami juga ingin turut serta mencoba mengurangi sampah mulai dari hulu dan mengurangi residu yang harus dibuang sampai ke TPA,”tambahnya.

Sampel sampah yang ditimbang

Ia menyatakan bahwa telah memiliki sampel – sampel bank sampah yang akan menjadi model Program Tuntas Sampah Kawasan, yaitu Grimi, Bank Sampah Bersinar, serta dari TPS 3R Cimahi Melong Berseri.

“Jadi kami telah memiliki beberapa sampel – sampel sampah yang telah dikerjakan oleh pihak Grimi, dan yang telah dikerjakan oleh Bank Sampah Bersinar maupun TPS 3R Cimahi Melong Berseri. Jadi ini akan menjadi sampel – sampel yang akan kita manfaatkan untuk Program Tuntas Sampah Kawasan,”ungkapnya.

Sementara itu, ia dan pihaknya akan menerapkan program Nyeupah di beberapa kawasan dengan menggunakan model Bank Sampah dari Grimi, Bank Sampah Bersinar, dan Melong Berseri. Ketiga bank sampah tersebut menjadi percontohan dan penerapannya akan menyesuaikan dengan kawasan masing-masing.

Dokumentasi penimbangan sampah

Nantinya, pelaksanaan tersebut juga akan berbeda – beda, tergantung dari produksi sampah di kawasan tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan