Jabar Bersatu Tekan Stunting Hingga 14 Persen

Selanjutnya, BKKBN Jawa Barat akan bekerjasama dengan seluruh sektor yang ada di Jawa Barat dan Kabupaten/Kota untuk menyukseskan program Bangga Kencana pada masa pandemi Covid-19 secara konkret, kolaboratif, integratif, dan komprehensif. Himam merinci terdapat empat strategi utama yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian program Bangga Kencana di Jawa Barat sepanjang 2021.

Pertama,  Pendataan Keluarga (PK) yang akan dilangsungkan pada 1 April – 31 Mei 2021. Pendataan ini sebagai salah satu upaya menghadirkan satu data keluarga Indonesia dengan cara sensus terhadap 14.503.776 kepala keluarga di Jawa Barat.

Data tersebut diharapkan menjadi evidenced based policy yang bisa dimanfaatkan secara luas bagi sektor-sektor lain seperti ekonomi, politik, sosial, pendidikan, lingkungan, kesehatan, ketahanan pangan serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Kedua, menggelorakan sosialisasi program Bangga Kencana bersama mitra kerja. Ketiga, penguatan pelaksanaan program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) untuk pemulihan ekonomi masyarakat. Saat ini tercatat sudah mencapai 2.588 Kampung KB yang tersebar di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.

Keempat, pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2021 BKKBN. DAK diharapkan berkontribusi pada penurunan kematian ibu dan stunting melalui penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja dan penguatan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kelahiran.

Dalam laporannya, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana menjelaskan, Rakerda bertujuan meningkatkan sinergitas dan komitmen para pemangku kepentingan dan mitra kerja dalam peningkatan penggerakan program Bangga Kencana di Jawa Barat.

Rakerda juga diharapkan menjadi momentum refleksi sekaligus menumbuhkan harapan dan keyakinan bahwa keluarga-keluarga Jawa Barat dapat melewati tantangan pandemi COVID-19, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di seluruh lapisan masyarakat yang diawali dari keluarga.

“Saat ini struktur penduduk Jawa Barat menunjukkan surplus penduduk usia produktif sebesar 70,68 persen. Angka tersebut merupakan aset bagi pembangunan Jawa Barat, dengan catatan bahwa mereka adalah orang-orang yang berkualitas dan produktif dalam mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin,” tegas Kusmana.

 

Lokomotif Stunting Nasional

Sementara itu, dalam sambutannya yang disampaikan melalui telekonferensi, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi kinerja BKKBN Jawa Barat dan seluruh pemangku kepentingan lainnya yang telah mencatatkan capaian keren dalam beberapa tahun terakhir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan