Andi: Hasto Jangan Suka Benturkan SBY dengan Megawati

JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menzalimi diri sendiri demi politik pencitraan. Merspons hal itu, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengatakan Hasto Kristiyanto telah mengutip pernyataan hantu.

“Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat release menanggapi statemen hantu Pak Marzuki Alie. Kenapa hantu, karena Marzuki mengarang bebas,” kata Andi Arief dilansir dari jawapos.com, Kamis (18/2).

Andi bepesan kepada Hasto untuk tidak suka membenturkan antara SBY dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Biarlah kedua tokoh nasional itu menjadi bagian sejarah Indonesia yang pernah menjadi Presiden Indonesia.

“Sebaiknya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jangan membentur-benturkan mantan Presiden Ibu Mega dan Pak SBY. Biarlah mereka berdua menjadi panutan bersama, sebagai yang pernah berjasa buat sejarah politik kita. Kader Partai Demokrat sejak lama didoktrin untuk tidak membully mantan Presiden,” ungkapnya.

Diketahui, sebelumnya mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie ‘blak-blakan’ mengenai cerita SBY yang menyebut mengecoh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebanyak dua kali.

Hal itu lantas direspons oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Ia menyebut yang disampaikan oleh Marzuki Alie akhirnya terkuak bahwa ketua umumnya Megawati Soekarnoputri tidak pernah menzalimi SBY.

“Jadi kini rakyat bisa menilai bahwa apa yang dulu dituduhkan oleh Pak SBY telah dizalimi oleh Bu Mega, ternyata kebenaran sejarah membuktikan bahwa Pak SBY menzalimi dirinya sendiri demi politik pencitraan,” ujar Hasto.

Hasto mengatakan, dengan yang disampaikan Marzuki Alie ini bukti bahwa moralitas politik tidak dilakukan oleh SBY. Sebab moralitas politik adalah antara perbuatan dan perkataan adalah satu kata.

Sehingga yang disampaikan oleh Marzuki Alie adalah sebuah kebenaran sejarah baru. Sebab selama ini SBY menyebut selalu dizalimi oleh Megawati. “Jadi apa yang disampaikan Pak Marzuki Alie itu bagian dari dialektika bagi kebenaran sejarah itu,” pungkasnya. (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan