BANDUNG – Keberadaan kantong plastik yang kerap kali dipakai untuk berbagai kebutuhan menjadi permasalahan tersendiri bagi setiap daerah, tak terkecuali Kota Bandung. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung turut mengampanyekan bebas kantong plastik melalui dua pasar tradisional.
Program bebas plastik tersebut mulai diterapkan secara perdana di Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit. Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulayana mengatakan, program Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan merupakan upaya Pemkot Bandung dalam menekan produksi sampah, utamanya yang berbahan plastik.
“Kita harap menjadi kebiasaan warga untuk tidak menggunakan plastik lagi. Karena jadi jauh lebih ekonomis dengan tas yang bisa dipakai berulang-ulang,” ujar Yana di Pasar Kosambi, Kamis (18/2).
Menurutnya, Pemkot Bandung sudah terlebih dulu mengeluarkan regulasi melalui Peraturan Wali Kota (Perwal) nomor 37 tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 17 Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Oleh karena itu program Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan menjadi langkah konkret Pemkot Bandung untuk menanggulangi permasalahan sampah. Untuk itu, ia berharap, gerakan ini sudah bisa diterapkan oleh seluruh pedagang Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit.
“Alternatifnya banyak dari bahan ramah lingkungan, atau pakai totebag atau goodie bag yang bisa dipakai berulang-ulang. Di sini (Hallway Pasar Kosambi) semua sudah bisa karena ini jadi percontohan pengurangan plastik,” terangnya.
Untuk memicu program tersebut agar berhasil menekan penggunaan kantong plastik, kata Yana, Pemkot Bandung akan turut memberikan insentif kepada pelaku usaha.
“Nanti akan dirumuskan siapa yang dikasih insentif dan siapa yang dikasih disentif. Karena untuk rangsangan ajakan ini orang juga harus dikasih insentif,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Kamalia Purbani memastikan bakal terus mendampingi para pedagang untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.
“Kita akan monitor dan didampingi. Kami kerja sama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). Kita edukasi pedagang-pedagang,” jelas Kamalia.
Kamalia juga menggandeng Perumda Pasar Juara untuk bisa mendorong dengan mengeluarkan edaran di masing-masing pasar. Yakni menganjurkan pedagang agar menggunakan kemasan alternatif yang lebih ramah lingkungan.