SUMEDANG – Tim Gerakan Muda Peduli Alam (Gempa) Cimanggung turut ikut menjadi relawan bencana di Subang.
Bahkan, mereka menambah personil anggota untuk dikirim ke wilayah Subang yang terdampak bencana sebanyak empat orang pada hari tadi, Selasa, (16/2) .
Adapun tujuan organisasi pecinta alam Gempa menerjunkan 4 personel adalah untuk membantu pendistribusian logistik dan assesmen data bagi korban bencana banjir di Pamanukan Subang.
Koordinator Gerakan Muda Peduli Alam (Gempa), Dekki Ismailudin mengatakan, aksi itu sebagai rasa solidaritas dan jiwa sosial Gempa dalam rangka sosial kemanusiaan.
Sementara itu diketahui bahwa Bidang/Sektor Volunteer merupakan tim yang dikhususkan untuk kegiatan sosial dan evakuasi korban.
“Mereka membantu petugas lain bersama SAR Gabungan. Mungkin lebih kepada assesmen data dan mengangkut logistik untuk disalurkan ke Korban bencana,” kata Dekki saat ditemui di Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang pada Selasa (16/2/21).
Selain itu lanjut Dekki, para volunteer ikut membantu sebisa mereka di lapangan sesuai kemampuan dan kesanggupan mereka.
Adapun, kata Dekki, nama-nama dari keempat anggota yang diterjunkan tersebut yaitu Arif, Irpan, Deni, dan Virel.
Dia juga menjelaskan mengenai alasan dipilihnya keempat personil Gempa tersebut diterjunkan ke Subang karena mereka mempunyai jiwa muda dan murni melakukan kegiatan sosial serta kemanusiaan tanpa pamrih.
“Semua itu anggota Gempa yang masih jiwa pemuda dan tanpa pamrih karena tidak menggunakan anggaran pemerintah,” ucapnya.
Dalam pemaparannya, Dekki menuturkan, sejak melakukan kegiatan sosial dan kemanusiaan khususnya pada bencana longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu, (9/1/21) lalu, Gempa bergerak tanpa sponsor dan murni dari panggilan hati.
“Sejak membantu bencana longsor di Cimanggung dan sekarang ke Subang, kami tidak ada sponsor. Jadi kita murni ingin membantu, panggilan hati,” imbuhnya.
Namun, Dekki menjelaskan, saat dilapangan tetap ada beberapa donatur yang memberikan kepercayaan dengan menitipkan bantuan untuk para korban melalui Gempa.
“Paling hanya titipan dari donatur berupa bantuan untuk disalurkan kembali,” pungkasnya.
Dekki juga tidak memungkiri, bahwa ia beserta anggota Gempa lain memang membutuhkan dana untuk perlengkapan apabila terjun ke lokasi bencana guna memberikan bantuan sosial dan kemanusiaan.