JAKARTA- Banyak pihak mendesak pemerintah agar menertibkan para buzzer di media sosial jika pemerintah ingin serius dikritik.
Menanggapi itu, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menegaskan pemerintah tidak menggunakan buzzer.
“Pemerintah tidak punya buzzer,” ujar Fadjroel kepada wartawan, Kamis (11/2).
Fadjroel bilang, dia juga banyak mendapat serangan buzzer di media sosial. Namun dia menanggapinya dengan hanya memblokir akun-akun buzzer.
“Mendsos saya juga 24 jam diserang buzzer, jadi pakai fitur blok saja ya beres,” katanya.
Fadjroel juga menuturkan, yang digunakan pemerintah adalah influencer untuk penanganan Covid-19 dan juga vaksinasi di tanah air. Influencer tersebut juga tidak digaji oleh pemerintah.
Sementara itu, apa yang dikatakan Fadjroel, bertolak belakang dengan pengakuan pegiat media sosial Denny Siregar. Pria yang paling rewel membela Presiden Jokowi ini, mengaku sebagai buzzer mendukung Jokowi. Dia mengumpamakan mereka seperti lebah.
“Pendukung Jokowi itu memang seperti lebah. Tenang ketika tidak diganggu dan tampak tidak kelihatan. Tapi ketika ada yang mau merusak sarang, bzzzzzz… Bang jago aja ampun-ampun Wajahnya bentol-bentol,” tulis Denny Siregar di akun twitternya.
Denny bilang dirinya buzzer yang muncul ketika ada yang ingin ganggu pemerintah.
“Buzz itu dengung. Buzzer itu pendengung. Mirip lebah. Bersama, bersatu, mempertahankan sarang. Menyerang ketika diperlukan. Dan para buzzer, seperti gua, baru keluar ketika para kadal ingin menguasai dunia. Siapa lagi yang mau melawan keganasan kadal? Para domba ?” katanya. (Fin.co.id).