Imlek Bencana

Imlek Bencana
0 Komentar

“Sekarang tidak mudah membeli Liek Motor Mojokerto. Papa ternyata sudah menjualnya ke orang lain,” ujar Roy. “Tapi suatu saat harus bisa saya beli,” tambahnya.

Bulan lalu Roy punya pikiran baru. Ia mengatakan harus bisa mengambil alih showroom Liek Motor yang di Jalan Ketabang Kali, Surabaya. Yang letaknya persis di belakang Liek Motor yang ada di Jalan Walikota Mustajab –satu jalan dengan kantor Harian Disway.

Niat itu ia laksanakan 1 Februari barusan. Hari itu Roy datang ke showroom tersebut. Ia bilang ke karyawan di situ –sekitar 20 orang– untuk pergi. “Saya sudah ambil alih usaha ini,” ujar Roy kepada karyawan.

Baca Juga:ePaper Jabar Ekspres Edisi Sabtu, 13 Februari 2021bank bjb Serahkan Bantuan Penanganan Bencana di Jabar

Mereka tahu siapa Roy: anak juragan mereka. Yang tidak lain adalah dirut mereka di masa lalu. Mereka pun meninggalkan showroom.

Roy lantas menutup showroom itu. Menguncinya dengan gembok baru. Yang kuncinya ia pegang semua.

Keesokan harinya, kata Roy, papanya datang ke showroom itu. Gembok Roy dibuka paksa. Lalu dipasangi gembok milik papanya.

Hari berikutnya Roy datang ke showroom itu. Ia membongkar paksa gembok papanya. Ia menggantinya dengan gembok baru lagi.

Saling gembok terjadi.

Tapi sampai tiga hari kemudian gembok terakhir Roy itu aman. “Berarti papa saya sudah rela showroom ini saya kuasai,” ujar Roy.

Sejak itu ia membuka showroom tersebut. Roy mengisinya dengan mobil dagangannya sendiri. Ia pun merasa aman. Ia merasa papanya sudah tidak mempersoalkan lagi.

“Sebentar lagi saya akan ambil alih showroom yang di Jalan Indrapura,” ujar Roy kepada saya.

“Dengan cara yang sama?” tanya saya.

“Iya,” jawabnya.

Baca Juga:Mulai Bulan Depan Beli Mobil Baru Bebas PajakJamie Raskin

“Kalau semua showroom milik papa itu Anda ambil, lantas papa akan kerja apa?” tanya saya.

“Liek Motor yang di Jalan Walikota Mustajab tidak akan saya ambil alih. Itu kebanggaan papa. Itu papa yang mendirikan dan papa yang merintis,” kata Roy.

“Kalau yang Ketabang Kali dan Indrapura itu saya yang membangun,” ujar Roy. “Bahkan kantor saya dulu ya di Indrapura itu,” katanya.

“Apakah cukup kalau papa hanya menangani 1 bisnis,” tegur saya.

0 Komentar