JAKARTA – Tahun baru Imlek merupakan perayaan penting bagi orang Tionghoa. Penentuan tanggal perayaan yang identik dengan warna merah ini menggunakan penanggalan lunar, sehingga jika dengan kalender masehi biasa, tanggalnya berubah-ubah. Namun, biasanya haru Imlek jatuh antara 21 Januari sampai 20 Februari.

Tahun 2021 ini, Tahun Baru Imlek dirayakan pada 12 Februari. Menyambut perayaan Imlek, tidak lengkap rasanya jika tidak menyiapkan menu khas Imlek. Makanan khas tersebut memiliki makna tersendiri, yang sekaligus juga mengandung doa dan harapan untuk tahun yang akan datang.

Melansir dari Chinahighlights, berikut makanan khas Imlek yang memiliki makna dan harapan khusus.

Pangsit Cina – Kekayaan

Dengan sejarah lebih dari 1.800 tahun, pangsit (饺子 Jiǎozi / jyaoww-dzrr /) adalah makanan keberuntungan klasik untuk tahun baru, dan hidangan tradisional yang dimakan pada Malam Tahun Baru Imlek. Makanan ini sangat populer di Tiongkok, terutama di Tiongkok Utara.

Pangsit Cina bisa dibuat seperti ingot perak Cina (yang bukan batangan, tapi berbentuk perahu, lonjong, dan kedua ujungnya dibalik). Legenda mengatakan bahwa semakin banyak pangsit yang Anda makan selama perayaan Tahun Baru, semakin banyak uang yang dapat Anda hasilkan di Tahun Baru.

Pangsit umumnya terbuat dari daging cincang dan sayuran cincang halus yang dibungkus dengan adonan kulit yang tipis dan elastis. Isi yang populer adalah daging babi cincang, udang potong dadu, ikan, ayam giling, daging sapi, dan sayuran. Cara memasaknya bisa dengan direbus, dikukus, digoreng atau dipanggang.

Cara pembuatannya: Pertama, campur adonan. Kedua buat adonan menjadi “kulit” bulat dengan penggilas adonan. Ketiga, isi kulit dengan isian. Keempat cubit “kulit” menjadi bentuk yang diinginkan. Kelima, memasaknya. Keenam, makan!

Isi Pangsit yang Berbeda Memiliki Arti yang Berbeda

Pada Malam Tahun Baru, makan pangsit dengan kubis dan lobak merupakan tradisi, yang menyiratkan bahwa kulit seseorang akan menjadi cerah dan suasana hati seseorang akan menjadi lembut.