Dirut Bio Farma Harus Fokus Pada Pengadaan Vaksin, Bukan Sibuk Ikut Pencalonan Ketua Ikatan Alumni ITB

JAKARTA – Majunya Direktur Bio Farma dalam bursa Ketua Ikatan alumni ITB mendapat sorotan dari  Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional (PPJN) Aktivis 98.

Dalam rilisnya yang diterima redaksi Jabarekspres.com pada Sabtu (6/2), Ketua PPJN Anto Kusumayuda menuturkan, kuncinya kesuksesan penanganan Covid-19 adalah pengadaan vaksin yang sedang dilakukan Bio Farma.

Terlebih, presiden Joko Widodo meminta kepada pihak terkait yang menangani program vaksinisasi diminta fokus.

’’Ketersediaan vaksin Covid 19 harus aman baik di stocknya maupun distribusi vaksinnya ke seluruh elemen masyarakat,’’kata dia.

Dia menilai, realisasi anggaran penanggulangan covid 19 pada 2020 sudah sangat besar. Yaitu Rp 579 triliun. Bahkan tahun ini anggaran kembali ditambah sebesar Rp 553 triliun.

’’Jumlah sangat fantastis. Sehingga menjadi keseriusan para penanggung jawab kebijakan penanggulangan Pandemi Covid 19 ini,’’ucap dia.

Sementara itu, berdasarkan data penerima vaksin Covid 19 baru 700.266 orang. Dari target 181.554.465 juta orang penerima vaksin. Jadi masih jauh dari harapan.

’’Itu tugas BUMN Bio Farma yang harus kerja keras di garda terdepan,’’cetusnya.

Untuk itu, Dirut Bio Farma memgang peran penting untuk tanggungjawab agar proses vasinisasi ke masyarakat sukses,

’’Jadi jangan terganggu dengan agenda lain harus fokus bekerja memimpin Bio Farma dalam penyediaan vaksin,’’ucap dia.

Anto meminta, untuk kepentingan nasional,  Honesti Basyir sebaiknya tidak perlu ikut dalam agenda pemilihan ketua umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) periode 2021 hingga 2025.

’’Sebaiknya tidak terganggu dulu dengan urusan organisasi lebij fokus pengadaan vaksin dan menteri BUMN Erick Tohir harus memerintahkan Dirut Bio Farma Honesti Basyir untuk fokus memimpin Bio Farma,’’tandas dia. (red/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan