Sempat menjalani LDR (Long Distance Rellationship) antara Kota Paris tempat dimana Wisnu tinggal dan bekerja dengan kota dimana Pascal menetap.
Dengan keteguhan hatinya, Pascal memutuskan untuk bermigrasi ke salah satu daerah di Kota Paris agar bisa mudah untuk bertemu dengan Wisnu. Tak lama setelah itu, mereka berdua mengikat pernikahan mereka dengan status Civil Partnership.
Civil Partnership adalah sebuah persatuan sipil atau serikat sipil, atau bias juga diartikan sebuah hubungan yang diakui secara hukum yang serupa dengan perkawinan.
Pasangan Gay tersebut sempat mengontrak sebuah rumah hingga berhasil mengumpulkan pundi-pundi untuk menyicil sebuah apartemen yang sekarang mereka tinggali di salah satu sudut Kota Paris.
Wisnu menuturkan bahwa kehidupan dirinya saat ini merasa lebih bahagia dan terbuka terutama semenjak menikah dengan Pascal sebagai suami gay-nya. Masyarakat Perancis lebih menerima keragaman orientasi seksual sehingga dia beserta suaminya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar.
Ia membandingkan kehidupan dirinya saat masih tinggal di indonesia yang kerapkali mendapat cemoohan banyak orang. Tak jarang ia mendapati kehidupan penuh tantangan dan perundungan dari banyak orang yang memanggilnya banci, bencong, wandu, dan lain sebagainya. Wisnu pun bersyukur dengan semua pengalaman hidup yang telah ia lalui, kini dirinya bisa menjadi pribadi yang lebih kuat untuk menghadapi berbagai komentar masyarakat maupun warganet.
Mohon maaf jika ada kesalahan informasi yang telah dituliskan. Artikel ini bukan bermaksud untuk mencontohkan atau mengajak orang-orang mengikuti jejak hidup dari figur yang telah diceritakan. Melainkan hanya untuk membuka sisi lain kehidupan yang belum banyak orang ketahui. *
