Baru-baru ini National Aeronautics and Space Administration (NASA) memberikan keterangannya dari hasil eksplorasi Planet Mars.
Dilansir dari halaman technologyreview sudah dua tahun penelitian misi ke Planet Mars dilakukan dengan menggunakan robot canggih dengan probe Insight.
Bahkan, robot berbentuk seperti lalat itu mencoba menggali permukaan Planet Mars sedalam 5 meter untuk memasangalat penditeksi panas.
’’Itu akan mengukur suhu planet secara efektif dan memberi Informasi kepada para ilmuwan tentang aktivitas termal dan kondisi geologi mars,’’ucap peneliti utama dari NASA Bruce Banerdt.
Kendati begitu, berdasarkan hasil eksplorasi mendalam pada 14 Januari 2020, NASA mengumumkan untuk menghentikan penelitian planet merah itu.
Masalahnya, ketika melakukan penggalian ada sumber panas di bawah tanah yang disebut sebagai “tahi lalat’’ sehingga, tidak dapat menggali lebih dari 14 inci ke dalam tanah.
NASA sendiri telah bekerja keras untuk mengetahui peluang kemungkinan planet mars bisa jelajahi dengan memanfaatkan robotik InSight.
Akan tetapi, misi yang dilakukan NASA dinyatakan tidak berhasil setelah ditemukan sumber panas di dalam tanah Planet Mars itu.
Bahkan Robot InSight telah mengambil sampel tanah planet mars untuk diteliti. Kemudian melakukan 500 pengeboran, Namun, hasilnya gagal.
’’Ini berita yang mengecewakan, mengingat NASA baru-baru ini memutuskan untuk memperpanjang misi InSight hingga Desember 2022 ujar Bruce Banerdt peneliti utama InSight. ( technologyreview/red )