BANDUNG – Setelah dua semester menjalani pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19, tahun ini aktivitas di sekolah kembali dilakukan melalui daring. Sejumlah orangtua kembali mengeluhkan proses belajar mengajar yang tidak efektif.
Selain waktu dan tenaga, hal lain yang masih menjadi masalah adalah urusan teknis, seperti jaringan internet dan penggunaan aplikasi.
Salah satu orangtua murid siswa SD, Yanti Iskandar (37), mengungkapkan, sejauh ini belum ada perubahan metode belajar mengajar dari sekolah putri sulungnya yang saat ini sedang menduduki kelas V sekolah dasar.
Menurut dia, seperti sekolah malas yang mencari sebuah inovasi. Akhirnya, sekolah seperti memaksakan metode yang sudah-sudah.
“Sudah satu minggu sekolah daring lagi, saya merasa hari-hari penuh kegelapan kembali dimulai. Mandi saja sudah, apalagi masak. Selain harus mengawasi PJJ yang sulung, adiknya yang masih balita juga perlu diurus,” katanya, Selasa (19/1).
Dalam situasi ini, Yanti tidak ingin memaksakan putrinya. Dia berusaha semampunya, yang penting tugas sekolah tidak terlambat dikumpulkan. Hal ini yanti lakukan agar orangtua dan anak sama-sama tidak stres. Apalagi, sekolah anaknya tidak menggunakan aplikasi premium (berbayar) sampai akhirnya putus di tengah jalan. (Mg.12/wan)