Selama Masa PPKM Kasus Positif Covid-19 Mengalami Penurunan Dan Angka Kesembuhan Naik di Cimahi

CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi menilai bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah mereka terbilang efektif. Pertimbangannya, kemunculan kasus Covid-19 di masyarakat masuk dalam kategori terkendali.

“Berdasarkan evaluasi Satgas Penanganan Covid-19 Kota Cimahi, PPKM yang sudah dilaksanakan seminggu hasilnya cukup efektif menekan kemunculan kasus,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Cimahi, Ngatiyana, Pada Selasa (19/1).

Menurut Plt Wali Kota Cimahi, sejak diterapkannya PPKM pada Senin (11/1) bahwa jumlah kasus Covid-19 di Cimahi terkonfirmasi bisa ditekan. Walaupun untuk menghilangkan kasusnya pun sulit untuk dihilangkan.

Hingga hari ini, jumlah warga Kota Cimahi yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 2.608 orang, bertambah 40 kasus dari hari sebelumnya yang hanya 2.568. Dari jumlah tersebut, kasus terkonfirmasi positif aktif telah turun dari 475 menjadi 452 atau berkurang 23 hari dari kemarin. Sedangkan, untuk angka kesembuhan terus bertambah. Hari ini kesembuhan bertambah 62 dari 2.030 menjadi 2.092. Sedangkan kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 1, sehingga totalnya menjadi 64 kasus yang meninggal akibat terinfeksi kasus covid-19.

“Melihat data-data itu artinya yang terkonfirmasi positif turun dan angka sembuhnya naik. Semoga ini semakin menyadarkan masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Tim gabungan kewilayahan mulai dari Kecamatan, TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, dan Relawan terus melaksanakan patroli rutin. Mereka mengontrol kepatuhan jam operasional kegiatan usaha hingga operasi yustisi kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan.

Menurut Camat Cimahi Utara Endang, sampai hari ke-9 pelaksanaan PPKM tingkat kepatuhan masyarakat menunjukkan peningkatan yang signifikan. Walaupun ada yang masih melanggar namun persentasenya kecil, sekitar 1-2%.

“Kita berikan sanksi teguran dan sosial kepada yang melanggar aturan selama PPKM. Tapi itu juga sedikit, karena kebanyakan masyarakat sudah paham,” ungkapnya. (Mg.12/wan)

Tinggalkan Balasan