249 Nakes Tak Lolos Screening Vaksin Covid-19

BANDUNG – Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengungkapkan, 249 tenaga kesehatan (nakes) yang telah dijadwalkan untuk vaksinasi tidak lolos screening atau pemeriksaan awal.

“Tidak sesuai dengan target karena ada yang tidak lolos screening 249. Misalnya dicek tensi tinggi, tidak direkomendasikan. Atau begitu ditanya punya rekam jejak medis yang mengkhawatirkan,” ujar Ema kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (19/1).

Dia menambahkan, dari target 2.776 nakes, hingga Senin (18/1) sudah ada 2.449 nakes yang menerima vaksin Covid-19. Sejauh ini vaksinasi baru mencapai 88.22 persen, karena selain terdapat nakes yang tidak lolos screening, puluhan nakes bahkan tidak hadir untuk melakukan vaksinasi. “Ada yang tidak hadir tanpa alasan 18 orang, dan tidak datang sama sekali 60 orang,” tambahnya.

Menurutnya, baik nakes yang tidak lolos screening maupun tidak hadir bisa melakukan penjadwalan ulang. Sayangnya, kata Ema, saat ini terjadi gangguan sistem dari pusat. “Bisa dijadwalkan ulang (vaksinasi), tapi sekarang sistem lagi ada masalah di pusat,” tuturnya.

Ema yang juga sudah melakukan vaksinasi pada Kamis, 14 Januari 2020 mengaku tidak ada gejala berat setelah penyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac. Namun, hingga saat ini lengan yang disuntik masih terasa pegal.

“Dampaknya saya sering ngantuk, nafsu makan berlebih, atau pusing, tidak ada. Ya sekarang juga kalau dipencet-pencet ada aja (rasa) pegel, tapi tetap tangan saya berjalan normal saja, tidak menggangu aktivitas” ungkapnya.

Ema juga turut menanggapi apabila masih terdapat warga yang takut atau bahkan enggan menerima vaksin. Pihaknya sudah cukup memberikan edukasi terkait vaksinansi Covid-19.

“Kita kan sudah banyak beri contoh 10 orang kemarin, secara umum saya tidak ada gejala apapun, kalau pegal ya ada, dulu divaksin juga pegal itu lumrah,” jelasnya.

Terpisah, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta para nakse yang telah terdaftar sebagai penerima vaksin tahap pertama untuk datang sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

“Saya baca di media ada tenaga kesehatan yang tidak hadir juga. Mudah-mudahan ketidakhadiran ini hanya karena yang bersangkutan sakit, atau tugas lain,” ujar Yana.

Tinggalkan Balasan