4 Korban Kebakaran di Bandung Meregang Nyawa Akibat Telat Penanganan

JABAR EKSPRES – Empat dari lima korban kecelakaan tabung gas meledak yang menyebabkan kebakaran satu rumah di Gang Al Barokah, Jalan Jamika, Bojongloa Kaler, Kota Bandung, harus meregang nyawa pada Senin (12/5) malam.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu (12/5) malam itu, sebelumnya, mengakibatkan lima korban dilarikan ke rumah sakit. Namun, seorang warga yang turut menolong, Ridwan Saefuloh (26) mengaku, pihak rumah sakit lamban memberi penanganan.

“Minggu malam, korban langsung dilarikan ke rumah sakit oleh warga itu langsung ditangani di IGD, tapi penanganannya kurang maksimal,” ungkap Ridwan saat ditemui Jabar Ekspres, Selasa (14/5).

BACA JUGA: Wanti-wanti Disdik, Komisi IV Minta Study Tour Pelajar Kota Bogor Disetop

“Kedua korban atas nama Dedi dan Yunita itu ke Rumah Sakit Bandung Kiwari, sedangkan yang (korban) tiganya ke (Rumah Sakit) Immanuel. Dari dua RS tersebut ternyata tidak bisa melanjutkan penanganan,” tambahnya.

Ridwan melanjutkan, bahkan dua korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Bandung Kiwari, diketahui bahwa dari awal masuk pada pukul 10 malam, baru dapat dipindahkan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) pada jam 5 subuh.

“Dengan alasan dari RS Kiwari konfirmasi ke RSHS tapi ditolak karena yang di Imanuel pun ditolak juga. Baru masuk (ruang perawatan) setelah berdebat dulu, dibantu dinas kesehatan. Pihak dinkes pun dimarahi begitu, saya yang bawa korban dari RS kiwari ke RSHS pun sempat dipermasalahkan dulu,” lanjutnya.

BACA JUGA: Disdukcapil Kota Bogor Berlakukan Antrean Daring Prima Antri, Simak Caranya!

“(Ada) pertanyaan yang menurut saya nggak layak keluar dari nakes begitu, ‘Ini atas dasar siapa disuruh siapa bawa kesini?’. Lantas kita mau bawa kemana lagi sementara kondisi korban itu parah sekali tidak bisa dianggap enteng karena semua itu luka berat enggak ada luka ringan,” sambung Ridwan.

Saat korban diminta untuk merujuk ke RSHS, pihak rumah sakit sebelumnya memberi alasan terkait kurangnya peralatan. Ridwan lantas mengharapkan, kejadian soal penanganan yang seperti saling lempar ini tidak terulang pada masa mendatang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan