NEW YORK – Pemerintahan Presiden Donald Trump dituduh melakukan penipuan pada janjinya untuk segera mendistribusikan jutaan dosis vaksin COVID-19 dari persediaan yang disebutkan menteri kesehatan Amerika Serikat, yang ternyata tidak ada.
Pada Jumat (15/1), sejumlah gubernur negara bagian di AS menyatakan kekecewaan mereka setelah mengetahui tidak ada persediaan vaksin, yang sebelumnya dijanjikan oleh Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar sebagai cadangan untuk membantu memacu peluncuran dosis pertama kepada mereka yang paling membutuhkan vaksin.
“Tadi malam saya menerima berita yang menggelisahkan, dikonfirmasi kepada saya secara langsung oleh Jenderal (Gustave) Perna dari Operation Warp Speed: negara bagian tidak akan menerima peningkatan pengiriman vaksin dari pasokan nasional minggu depan, karena tidak ada cadangan dosis (di pemerintah) federal,” kata Gubernur Oregon Kate Brown melalui Twitter, dilansir dari antaranews, Sabtu (16/1).
“Ini adalah penipuan dalam skala nasional,” Brown menambahkan.
Harian The Washington Post melaporkan pada Jumat bahwa pemerintah federal kehabisan cadangan vaksinnya pada akhir Desember dan tidak memiliki cadangan dosis yang tersisa.
Gubernur California Gavin Newsom, yang muncul di Stadion Dodger di Los Angeles untuk pembukaan pusat inokulasi massal, mengatakan Azar dan Wakil Presiden Mike Pence –pada konferensi virtual minggu ini dengan para gubernur– telah berkomitmen untuk merilis cadangan vaksin, yang menurut Newsom termasuk dari 50 juta dosis yang disimpan di Michigan.
“Dan kemudian kami membaca, seperti orang lain, bahwa mereka telah mengingkari itu, atau karena alasan apa pun tidak dapat mendistribusikannya,” kata Newsom.
Komentar Brown dan Newsom digaungkan oleh setidaknya delapan gubernur lainnya, kebanyakan dari mereka sesama Demokrat, termasuk Gubernur Wisconsin Tony Evers, yang menyebut situasi itu seperti “tamparan di muka”.
Gubernur Colorado Jared Polis mengatakan dia “sangat kecewa” karena Azar telah “berbohong kepada” negara bagian yang dipimpinnya.
Azar mengatakan dalam sebuah wawancara dengan NBC News pada Jumat bahwa dosis tersebut telah dialokasikan ke negara bagian.
“Kami sekarang memiliki cukup keyakinan bahwa produksi kita yang sedang berjalan akan berkualitas dan tersedia untuk memberikan dosis kedua bagi orang-orang,” kata dia.