Kekompakan PSM Bandung Wetan dalam Penyaluran Bansos

Bandung – Pekerjaan Sosial Masyarakat (PSM) adalah warga masyarakat yang mempunyai jiwa pengabdian sosial, kemauan, dan kemampuan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, serta telah mengikuti bimbingan atau pelatihan di bidang kesejahteraan sosial.

Rini Nurdiani sebagai TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Bandung wetan yang bertugas sebagai pendamping bansos atau bantuan pangan nasional. Ini merupakan salah satu bentuk kegiatan di bantuan sosial nasional (12/1) yang secara rutin diberikan kepada penerima manfaat yang memang ada di dalam BPKS.

Di Bandung Wetan terdapat warga yang tergabung kedalam PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial) atau PSM (Pekerja Sosial Masyarakat). “Yang dibawahnya terdiri dari PSKS, PSM, dan Karang Taruna.

“Kebetulan di Bandung Wetan yang aktifnya itu PSM, ini adalah ibu-ibu PSM semua,” tuturnya.

Bu rini merekrut setiap RW satu orang untuk bergabung kedalam PSM tersebut dan memudahkan saat koordinasi pengecekan data warga. PSM tersebut bertugas untuk mendata warga yang kurang mampu di setiap RT-nya.

“Untuk kelurahan tamansari terdapat 20 RW, dan untuk di RW 15, 7, dan 16 itu memiliki 2 PSM karena memiliki penduduk yang padat. Kalau yang lainnya terdapat satu-satu di setiap RW nya,” tuturnya.

PSM ini selalu berkoordinasi dengan RT dan RW setempat mulai dari persoalan data, data ganda, atau hal lainnya yang berhubungan langsung dengan warga. “Jadi insya Allah untuk kecamatan Bandung Wetan datanya 90% sama, karena kita selalu terus cek ke lapangan, terus aja kita verifikasi, dan gak pernah bosen buat terus-terusan verifikasi ke lapangan,” tambahnya.

Bandung Wetan bisa dibilang terendah sekota Bandung untuk mendapatkan bantuan sembako nasional. “Untuk bantuan-bantuan yang di dapatkan dari atas langsung tertuju ke orangnya, dan tidak memiliki data yang double jikalau adapun kita langsung halt, soalnya kasihan sama yang lain yang belum dapat apa-apa (misalnya)” jelas Rini.

Dan pada masa pandemi ini hanya warga dari RW terdekat yang di perbolehkan datang ke lokasi untuk mengambil bansosnya, tetap dengan protokol kesehatan yang berlaku seperti menggunakan masker. Untuk selebihnya di barangnya akan di antarkan ke RW masing-masing oleh PSM dan berkoordinasi dengan RT dan RW untuk mengantarkan bantuannya langsung ke rumah-rumah warga. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerumunan di masa pandemi.  (Mg1/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan