BARCELONA – Kandidat presiden baru Barca, Toni Freixa, mengingatkan Barcelona. Jika saja Joan Laporta kembali terpilih sebagai presiden klub, maka bahaya besar akan menerpa. Demikian seperti dilaporkan media Spanyol.
Menurut pria yang juga terlibat dalam kampanye presiden Barcelona di tahun 2015 itu, sejarah klub telah secara jelas mencatat torehan buruk lawan politiknya tersebut.
“Para anggota klub ini tahu betul siapa itu Joan Laporta. Mereka tahu bagaimana cara Laporta memimpin Barcelona (di masa kepemimpinannya terdahulu),” kata Toni Freixa seperti dikutip FIN dari MARCA, Rabu (6/1).
Dalam wawancaranya dengan media Negeri Matador itu, pria 52 tahun tersebut mengungkit soal utang besar yang pernah ditinggalkan Laporta, sebelum meninggalkan posisi orang nomor satu klub di tahun 2010 lalu.
“Dia meninggalkan klub ini dengan hutang mencapai 450 juta euro (Rp7,7 triliun dengan kurs saat ini), dengan omset tahunan lebih rendah dari apa yang dikeluarkan klub. Jika ia kembali terpilih, maka Barcelona benar-benar dalam bahaya,” tegas pria asli Barcelona itu.
Dalam kesempatan yang berbeda, sebelumnya Joan Laporta mengaku sudah tidak lagi sabar untuk membenahi krisis di Barcelona. Salah cara untuk keluar dari krisis ekonomi yang mendera, adalah dengan mendatangkan kembali seorang Pep Guardiola.
Seperti diketahui, Pep yang sebelumnya sukses mengawal Manchester City sebagai kekuatan baru di sepak bola Inggris, sedang dalam posisi yang penuh tekanan. Menurunnya performa The Citizens, sepertinya akan digunakan Laporta untuk membujuk sang pelatih pulang ke Camp Nou.
“Saya sangat menginginkan Pep Guardiola kembali, namun ia masih bersama Manchester City saat ini. Keputusan ini ada di tangan Pep. Dia adalah benchmark bagi Barcelona. Jika waktunya tepat, saya akan membahas ini dengan sosok yang cocok melatih Barca di 2021 ini,” ucapnya berjanji.(ruf/gw/fin)