JAKARTA – Setelah mendukung penuh langkah pemerintah menetapkan Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi terlarang, Wakil Ketua MPR yang juga Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah meminta pemerintah menjadikan momentum itu untuk merangkul ormas moderat yang diklaim terbukti mendukung persatuan dan kesatuan bangsa.
Dia menilai negara menjadi baik ketika pemerintah dan kalangan civil society saling bahu-membahu menjaga kohesi masyarakat yang majemuk. Sebab, tujuan dari didirikannya ormas-ormas keagamaan, yakni hendak merawat ketakwaan semua elemen bangsa ini kepada Tuhan yang maha esa, sesuai yang diharapkan para pendiri bangsa.
“Harapan itu jelas terekam dalam filosofi Pancasila seperti yang disampaikan Bung Karno dalam Pidato 1 Juni 1945, yakni membentuk bangsa yang nasionalis religius,” ujar Basarah dalam keterangannya dilansir dari jawapos.com, Sabtu (2/1).
Menurutnya, siapapun yang menjadi pemimpin pemerintahan, tak punya alasan lain untuk tidak merawat, mengayomi, dan mendukung ormas-ormas keagamaan baik secara moril apalagi materiil, jika terbukti semua ormas itu mendukung kemajuan bangsa untuk mencapai tujuan nasionalnya.
“Namun peningkatan ketakwaan umat beragama yang dilakukan ormas-ormas itu hendaknya tidak disalahgunakan untuk tujuan merongrong kewibawaan negara, termasuk untuk melawan pemerintahan yang sah, siapa pun yang jadi presiden negeri ini. Jika kesepakatan ini dilaksanakan dengan baik dan kedewasaan penuh dalam berbangsa dan bernegara, saya yakin Indonesia akan segera menjadi negara maju,” tuturnya.
Untuk itu, Basarah mengapresiasi ke banyak ormas keagamaan Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Ittihadiyyah, Perti, Mathlaul Anwar dan lain-lain termasuk ormas keagamaan di luar Islam seperti Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) dan lainnya.
Menurutnya, selama ini semua ormas itu terbukti konsisten membina ketakwaan umat masing-masing sekaligus mengajarkan kesetiaan kepada Pancasila dan NKRI.
“Ketakwaan dalam beragama itu, agama apapun, adalah keharusan karena ketakwaan identik dengan menjaga keseimbangan alam di mana negara dan masyarakat ada di dalamnya. Inilah yang pernah ditunjukkan oleh KH Hasyim Asy’ari ketika mengeluarkan fatwa ‘hubbul wathan minal iman’ atau mencintai dan membela negara adalah bagian dari keimanan seseorang, ketika Republik Indonesia yang baru seumur jagung tengah terancam oleh gempuran tantara sekutu di awal kemerdekaan,” jelas Wakil Ketua Lazisnu PBNU itu.