JAKARTA- Mantan Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai jadi bulan-bulanan oleh para buzzer pendukung pemerintah di media sosial.
Hal itu lantaran Pigai menyindir mantan Kepala BIN yakni AM Hendropriyono sebagai dedengkot tua. Dia menanyakan kapasitas Hendropriyono yang terus-terus beri ancaman kepada eks anggota FPI.
“Ortu mau tanya. Kapasitas bapak di negara ini sebagai apa ya, penasehat Pres, pengamat? Aktivis?, biarkan diurus gen abad ke 21 yang egaliter, humanis, demokrat. Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya wakil ketua BIN dan Dubes yang bapak tawar saya tolak mentah-mentah. Maaf,” begitu tulis Pigai di twitternya. Dilansir dari fin.co.id, Selasa (5/1).
Cuitan tersebut mendapat tanggapan dari mereka yang mendukung pemerintah. Sebut saja Permadi Arya alias Abu Janda yang menyerang fisik Pigai.
“Kapasitas Jend. Hendropriyono: Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur BAIS, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor ilmu Filsafat Intelijen, Berjasa di berbagai operasi militer. Kau Natalius Pigai apa kapasitas kau? sudah selesai evolusi belom kau?” tulis Abu Janda.
Pegiat media sosial lainnya, yakni Denny Zulfikar Siregar. Dia membela Hendropriyono dan menyerang fisik Natalius Pigai. Dia menyebut wajah Pigai boros.
“Mungkin pak AMH @edo751945 secara usia jauh lebih tua dari @NataliusPigai2. Tapi secara wajah, Pigai jauh lebih boros,” kata Denny Siregar.
Menanggapi itu, Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Yosep Sampurna Nggarang menilai, cara buzzer yang menanggapi Natalius Pigai dengan rasis, menunjukan ketidakmampuan mereka.
“Cara Permadi dan para buzzer menanggapi pak @NataliusPigai2 dengan rasis menunjukan tidak punya kemampuan,” kata Yosep di twitternya, @yosnggarang, Selasa (5/1).
Pria asal NTT ini menduga, reaksi para buzzer itu diakomodir untuk menyerang fisik.
“Reaksi seperti ini patut diduga karena operator mereka selama ini, yaitu bapak pembina sudah ketahuan,” katanya. (Fin.co.id).