JABAR EKSPRES – Kali ini kita akan membahas tentang aplikasi Economic Recovery Capital (ERC) yang diklaim sebagai aplikasi penghasil uang. Namun, benarkah aplikasi ini dapat dipercaya, atau justru merupakan bentuk penipuan?
Jika kita melihat tampilan website mereka di erc-id.com maupun aplikasi yang disediakan, bisa dikatakan bahwa ini adalah investasi bodong. Kemungkinan besar, aplikasi ini mencatut nama perusahaan yang sah untuk menarik perhatian. Saat ditelusuri melalui Google, tidak ditemukan informasi resmi atau kredibel mengenai aplikasi ini. Artinya, besar kemungkinan mereka menggunakan nama baru yang tidak terdaftar secara legal.
Salah satu indikasi kuat bahwa ini merupakan penipuan adalah dari modus yang ditawarkan, yaitu skema investasi dengan janji keuntungan yang sangat tidak masuk akal. Di aplikasi ini tersedia beberapa “produk”, seperti paket kehidupan harian dan paket VIP.
Baca Juga:Lengkap! Cara Cek Kelulusan PPPK 2024 Tahap 2 dan Arti Kode R2, R3, THKualitas Mobil Honda Menurun? Ini Penyebab dan Risiko yang Perlu Diketahui
Misalnya, ada paket investasi dengan modal awal Rp50.000 yang diklaim akan menghasilkan Rp16.000 per hari selama 39 hari. Artinya, dalam kurun waktu tersebut, modal Rp50.000 akan “berubah” menjadi Rp624.000.
Dari perhitungan ini saja, sudah jelas bahwa ini adalah penipuan. Tidak ada investasi yang legal dan logis memberikan keuntungan sebesar itu dalam waktu singkat.
Mengungkap Penipuan Economic Recovery Capital
Perlu diketahui bahwa aplikasi semacam ini biasanya memang akan membayar pengguna di awal, sebagai strategi untuk memancing kepercayaan. Namun, ini bukan jaminan bahwa aplikasi tersebut aman. Mereka hanya ingin menarik lebih banyak orang untuk melakukan deposit dalam jumlah besar.
Jika sudah ada pengguna yang tergoda dan melakukan deposit besar—misalnya Rp55 juta—tidak ada jaminan akun mereka akan tetap aman. Akun bisa saja dibekukan secara sepihak, dan dana yang sudah disetorkan akan hangus begitu saja.
Selain itu, skema lain yang digunakan adalah investasi harian dengan hasil tidak realistis. Sebagai contoh, dari modal Rp50.000 diklaim akan menjadi Rp86.000 hanya dalam satu hari. Bahkan yang paling besar, dari Rp22.500.000 disebutkan akan menjadi Rp69.750.000 hanya dalam satu hari. Ini jelas tidak masuk akal dan sangat berisiko. Hanya orang yang benar-benar tidak memahami investasi yang akan tergiur oleh janji palsu seperti ini.