Listrik Apung

Adaro bekerja sama dengan Jepang. Menggunakan teknologi Jepang dan kontraktor Jepang. Tapi sampai sekarang PLTU itu masih belum selesai. Disalip oleh Cilacap dan Banten itu –dua-duanya teknologi RRT dengan kontraktor RRT.

Partner PJB di proyek Danau Cirata kali ini pun serius. Dari grup yang sangat terkenal di dunia: Mubadalah Group. Induk dari Masdar Corporation.

Masdar adalah pemilik pembangkit listrik tenaga surya pertama di gurun pasir. Hanya sistemnya baru: pakai CSP –concentrated solar power. Bukan solar panel. Yakni: sinar matahari dipantulkan lewat ribuan cermin besar ke satu titik di atas tower setinggi sekitar 100 meter. Di “titik panas” itu dipasang tangki air. Mendidih. Menghasilkan uap. Uap itu diubah menjadi bertekanan tinggi. Agar mampu memutar turbin. Putaran turbin itu dihubungkan dengan generator. Putaran generator menghasilkan listrik.

Teknologi CSP itu masih mahal sekali. Listrik yang dihasilkannya bisa 7 kali lebih mahal dari batu bara. Atau 3 kali lebih mahal dari solar cell yang-dilengkapi baterai.

Tentu solar cell yang di Waduk Cirata nanti bisa murah. Tidak harus dilengkapi baterai. Harganya hanya 5,8 cent dolar. Disalurkan ke PLN siang hari: ketika ada sinar matahari.

Sebenarnya PLN, untuk siang hari, sekarang ini, sudah kelebihan listrik. Banyak sekali. Itu gara-gara pandemi –dan rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum itu.

Andai PLTS raksasa ini tidak di Waduk Cirata mungkin PLN akan menolak membelinya. Pertama, listrik sudah berlebih. Kedua, pasokan listrik dari PLTS seperti itu tidak stabil –tergantung cuaca. Ketidakstabilan itu bisa mengganggu sistem besar di PLN yang sangat peka.

Tapi karena letaknya di Waduk Cirata tidak akan mengganggu sistem PLN. Di waduk itu PJB sudah memiliki pembangkit listrik tenaga air (air terjun). Juga besar sekali: 1.000 MW. Yang dipasokkan ke PLN khusus untuk sore/malam hari. Yakni saat pemakaian listrik tinggi sekali.

Listrik dari PLTS 100 MW tadi akan lebih dulu disinkronkan dengan listrik PLTA itu. Baru kemudian dikirim ke PLN.

Selama ini, PJB juga sudah punya PLTS di Cirata. Di atas tanah. Kapasitasnya 1 MW. Sejak itu sinkronisasi sistemnya sudah mapan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan