Disinggung adanya salah satu pelaku yang mengaku sebagai oknum aparat dan sempat memberikan karya tanda anggota saat melakukan aksi penganiayaan yang terjadi, Antonius Heru mengaku mengetahui saat dirinya dalam kondisi di aniaya dan di hujami pukulan dari para pelaku.
“Saya sempat melihat salah satu pelaku mengeluarkan kartu tanda anggota atau KTA, saat para pelaku menganiaya dirinya dan temannya,bahkan salah satu pelaku sempat menghajar saya dengan menggunakan lampu taman di bagian kepala saya,” beber Antonius Heru dengan nada masih merasakan sakit di tubuhnya.
“Petugas polisi sempat datang ke lokasi saat terjadinya penganiayaan,entah kenapa para pelaku bukannya berhenti malah sempat menganiaya kembali dirinya, dengan sempat menghardik untuk membawa saya ke Polsek dengan dalih melakukan perbuatan tidak menyenangkan” lanjut Antonius Heru.
Disinggung adanya salah satu tokoh masyarakat Bekasi yang juga ikut dalam melakukan aksi penganiayaan, Antonius Heru juga baru mengetahui bila para pelaku tidak mengatakan saat melakukan aksi penganiayaan dan pengeroyokan.
“Mereka yang mengatakan bahwa salah satu pelaku merupakan tokoh masyarakat kabupaten bekasi dan merupakan oner tempat hotel kami bekerja, namun saya tidak mempercayai begitu saja, karena saya merupakan karyawan lama bekerja di hotel tempat saya bekerja” ungkap Antonius Heru.
Atas kejadian penganiayaan yang menimpa dua karyawan hotel ternama di Kabupaten Bekasi, kedua korban berharap polisi segera menangkap dan mengamankan para pelaku, terlebih dalam kasus penganiayaan tersebut terekam jelas camera CCTV, bagaimana para pelaku dengan brutalnya melakukan penganiayaan hingga kedua korban harus mengalami luka serius di sekujur tubuhnya.
“Saya bersama teman saya yang menjadi korban,hanya dapat berharap polisi segera meringkus para pelaku, karena apa yang di lakukan para pelaku, sudah sangat merugikan saya dan teman saya yang merupakan korban, dari apa yang di intruksikan pemerintah dan petugas yang membatasi jam malam di saat pandemi saat ini” pungkasnya. (mil/red)