Bandung Larang Pesta Tahun Baru

Menurutnya, pengamanan nataru juga dikaitkan dengan penanganan covid-19. “Kita menghindari sebisa mungkin tidak ada kerumunan di tempat wisata karena di Perwal yang baru maksimal 30 persen. Itu salah satu dasar kita juga untuk melaksanakan operasi yustisi bersama temen-temen Satpol PP dan TNI,” sambungnya.

Ujung mengaku, pihaknya baru akan melakukan gelar pasukan pada 21 Desember mendatang. Sehingga dia belum bisa memastikan jumlah personel yang akan diterjunkan saat melakukan pengawasan nataru.

“Pastinya nanti kita baru melaksanakan gelar pasukan pada tanggal 21. Sekarang masih berjalan penutupan jalan, pertimbangannya yang menuju pusat-pusat keramaian dengan harapan masyarakat tidak keluar sehingga covid-19 ini bisa terkendali,” kata Ujung.

Lebih lanjut dia menuturkan, Kapolrestabes sudah bertemu dengan Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI), dan mereka sepakat untuk mengupayakan semaksimal mungkin perayaan natal untuk dilakukan secara virtual.

“Walaupun ada beberapa gereja tapi itu maksimal 30 persen sesuai aturan. Izin ke kepolisian mungkin (bentuknya) pemberitahuan. Kemudian mereka juga koordinasi dengan gugus tugas terkait kapasitas gedung. Termasuk kegiatan keagamaan kan sudah diatur di Perwal,” tuturnya.

Adapun hal-hal yang perlu diwaspadai saat nataru, Ujung mengatakan, antara lain potensi terjadinya kerumunan, termasuk kerumunan geng motor atau bahkan masalah intoleransi.

“Meskipun di Kota Bandung tidak ada (masalah intoleransi). Tapi perlu kita imbau perayaan natal ini hak asasi setiap warga negara, jaga toleransi,” tandasnya. (ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan