Renggut 12 Nyawa Dalam Sepekan, Cimahi Kembali Berstatus Zona Merah Dengan 1.524 Kasus Positif

CIMAHI – Kasus Corona Virus Disease (COVID-19) di Kota Cimahi semakin sulit dikendalikan di Kota Cimahi. Imbasnya, Kota mungil ini kembali masuk zona merah atau kategori tinggi risiko penyebaran virus korona pekan ini. Padahal sepekan lalu, Kota Cimahi baru saja menyandang status zona oranye atau kategori sedang penularan Covid- 19.

Kondisi ini tentunya menjadi peringatan bagi semua lapisan masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19. “Iya kita masuk zona merah lagi, karena penambahan kasusnya dalam minggu ini cukup banyak,” kata Sekretararis Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, Senin (14/12).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus COVID-19 di Kota Cimahi mencapai 1.524 kasus. Rinciannya 587 orang positif aktif, 891 orang dinyatakan sembuh, dan 46 orang meninggal dunia.

Rini, sapaan Chanifah Listyarini mengatakan penambahan kasus Covid-19 dalam seminggu ini lumayan banyak, yakni 243 kasus positif dan 12 orang meninggal dunia.

Klaster keluarga dan pelaku perjalanan masih mendominasi penyebab penambahan kasus Covid-19.

“Sumber penularannya dari klaster keluarga. Jadi misalnya seorang kena, lalu dua sampai tiga orang di keluarganya juga kena. Sekarang penyebarannya memang merambah ke rumah tangga,” katanya.

Untuk kasus yang meninggal yang jumlahnya melonjak, jelas Rini, hal itu disebabkan faktor komorbid atau pasien yang memiliki penyakit penyerta. “Kalau untuk yang meninggal itu kan faktor komorbid yang menentukan. Kalau yang ada komorbid, daya tahan tubuhnya pun jadi menurun,” jelas Rini.

Peningkatan jumlah kasus Covid-19 berbanding lurus dengan tingkat keterisian ruang isolasi khusus Covid-1919 di sejumlah rumah sakit rujukan.

“Tingkat keterisian di rumah sakit juga penuh. Seperti hari ini di RS Dustira ada 9 pasien COVID-19 yang masuk daftar antrean. Kondisinya sama seperti di rumah sakit lainnya, mungkin bisa lebih banyak lagi,” tuturnya.

Menurutnya, langkah antisipasi paling optimal yakni dengan menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker untuk mereka yang sering melakukan perjalanan antardaerah dan di rumahnya ada orang lanjut usia.

“Ada kalanya mereka mengalami penurunan imunitas, akhirnya terpapar. Mereka kemudian menularkan ke orang rumah, terutama yang lansia. Nah yang harus diwaspadai itu sebetulnya pelaku perjalanan dan tamu dari luar daerah,” jelasnya. (mg3/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan