Musamma Moslem Wear Hadirkan Pakaian Muslim dengan Harga Terjangkau dan Kualitas Premium

BANDUNG – Masa pandemi, tidak sedikit pelaku usaha mengeluhkan kondisi seperti saat ini. Tergantung para pelaku usaha itu sendiri bagaimana cara menyikapi dan memanfaatkan situasi untuk bisa tetap bertahan dan berkarya.

Salah satunya adalah brand lokal dari Bandung Musamma, bergerak di bidang fashion muslim yang berlokasi di Jalan Saturnus Tengah No 24, Rancasari.

Terbentuk pada tahun 2017 dan saat itu penjualan masih melalui platform online seperti whatsapp dan instagram, dan mulai merambah ke marketplace. Namun dengan berkembangnya waktu brand mulai dikenal dan lebih mendapatkan perhatian dari banyak orang.

Dan sejak 2019 toko Offline pun mulai dipersiapkan, proses persiapan tempatnya yang memakan waktu kurang lebih 8-10 bulan hingga siap digunakan. Musamma sendiri grand openingnya pada tanggal 5 Agustus 2020.

Menurut Owner Musamma Moslem Wear, Jordan Atik Ahmad (33), pada saat toko sudah siap dibuka semua negara termasuk Indonesia sedang masa pandemi virus Corona.

“Kami pun tetap membuka toko tetapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan yang telah dipersiapkan di luar toko kita, serta semua karyawan menggunakan masker dan menyediakan hand sanitizer di beberapa sudut toko,” kata Jordan saat ditemui di tokonya, Kamis (10/12).

“Saya mengambil nama Musamma dari Al-Quran di QS Al- An’aam ayat 2 yang artinya telah ditentukan atau yang sangat menentukan. Jadi melalui pakaian muslim ini saya menentukan bisnis saya,” ungkapnya.

Di Musamma, Jordan pun menghadirkan ciri khas tersendiri untuk produk pakaiannya.

Ia mengakui setelah ada nama Musamma ia lebih memperhatikan kenyamanan pengguna pakaian muslim.

“Mulai dari jahitannya rapih apa enggak yaa, ini bajunya harus enak dan nyaman. Kita memberikan bahan kualitas premium dengan harga yang terjangkau, ” ujarnya.

“Kami berusaha menjual barang-barang dengan murah karena kami memproduksi sendiri dan tidak menerapkan harga khusus seperti reseller berapa persen, member berapa persen. Jadi kami menjual dengan keuntungan sedikit dan berlaku untuk semua orang, ” ujarnya.

Adanya pandemi juga ternyata pembeli lebih berhati-hati dalam berbelanja. Jordan melihat pelanggan tidak ingin membeli sesuatu yang terlalu mahal, dikarenakan di tengah-tengah ekonomi yang belum stabil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan