BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil berkomitmen akan terus melestarikan budaya pencak silat yang menjadi nilai Jabar yang lestari di setiap kalangan. Salah satunya sekolah-sekolah.
“Kita akan siapkan muatan lokal Insya Allah didukung DPRD dan lain. Sebagainya di tahun depan, tahun ajaran kita mulai tahap 1 proses hadirnya kurikulum ekstrakurikuler pencak silat secara wajib di tahun pertama untuk SD, SMP, SMA, SMK,” kata Emil sapaan akrabnya, kemarin (13/12).
Tak hanya itu, iapun menargetkan akan membuat pusat peradaban pencak silat di Jatinangor. Tujuannya untuk membuat kamput kebudayaan yang istimewa.
“Siapkan kampung kebudayaan Jabar di Jatinangor di lahan sekitar 10 hektare, dimana utamanya primadonanya salah satunya adalah pencak silat yang akan mendapatkan tempat istimewa di sana,” katanya.
Ia mengatakan, pencak silat tidak hanya digunakan untuk bela diri, tetapi juga pendidikan mental dan spiritualitas. Oleh karena itu, pesilat harus memiliki mentalitas dan spiritualitas yang kuat.
“Alhamdulillah perjuangan bertahun-tahun itu menemukan puncak keberhasilannya dengan diterima sebagai warisan budaya tak benda di tahun 2019,” ucapnya.
Menurut Emil, pencak silat merupakan suatu warisan budaya yang harus terus dilestarikan keberadaannya, seperti halnya angklung yang bisa mendunia. Pencak silat dapat menjadi etalase wajah kebudayaan dan pendidikan di Indonesia, khususnya di Jabar.
Selain menyentuh kalangan pelajar dari sekolah dasar hingga menengah atas, pencak silat juga akan menjadi primadona warisan budaya yang istimewa di Jabar dengan disiapkannya kampung kebudayaan di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
“Kita tengah menyiapkan kampung kebudayaan Jabar di Jatinangor dengan luas lahan sekitar 8-10 hektare di mana primadonanya salah satunya adalah pencak silat yang akan mendapatkan tempat yang istimewa di sana,” ucap Emil.
“Lalu kita akan melakukan dokumentasi secara internasional agar seperti angklung yang sangat disukai oleh warga dunia juga setara dengan apa yang akan kita ikhtiarkan sekarang yaitu pencak silat sebagai diplomasi kebudayaan di Indonesia khususnya Jabar,” tambahnya.