Crutchlow juga menyebut Lorenzo adalah pembalap yang sedang bosan berada di rumah lalu membuat kata-kata seperti seseorang kehilangan harapan.
“Pada akhirnya saya tidak punya apa-apa untuk berkata-kata kepadanya. Saya sangat menghormatinya sebagai pembalap dan juara dunia tiga kali, ia akan banyak memberi tahu Anda bahwa ia adalah juara dunia tiga kali,” katanya.
“Pada akhirnya, tidak ada kulit di punggung saya. Saya senang ada yang harus saya lakukan, keluarga, teman baik, dan tentu saja ia (Lorenzo) bosan di rumah,” pungkasnya.
Secara hitung-hitungan, Lorenzo memang memiliki lebih banyak catatan kemenangan, baik saat ia membela Yamaha maupun Ducati di sepanjang karirnya. Hanya saja, bersama Honda di musim 2019, Lorenzo yang kerap bersitegang dengan Valentino Rossi kala di Yamaha itu, di nilai gagal membawa honda, dengan tidak finis di sepuluh besar klasemen.
Di sisi lain, Crutchlow baru mencatatkan tiga kemenangan dalam karir MotoGP-nya, semuanya di bawah bendera LCR Honda. Crutchlow juga satu-satunya rider Honda, yang mampu mencicipi podium di musim lalu, selain juara MotoGP Marc Marquez, yang saat ini tengah dalam proses pemulihan, usai mengalami patah tulang tangan kanan, di Sirkuit Jerez juli 2020 lalu.(ruf/gw/fin)