Waspadai Amukan Citarum, Banjir Bandang Mulai Kepung Wilayah Jabar

Luapan air dari Sungai Cipalebuh yang ada di wilayahnya, telah menerjang dan menggenangi sejumlah perkampungan  sehingga banyak sekali rumah yang terdampak.

“Luapan air dari Sungai Cipalebuh sangat besar dan telah menimbulkan banyak sekali rumah yang terdampak. Di wilayah Desa Mandalakasih saja, ada seribuan lebih rumah yang terdampak, belum lagi di desa serta kecamatan lainnya,” ujar Iwan.

Disebutkannya, di Desa Mandala kasih, rumah yang terendam banjir terdapat di Kampung Asisor, Sukapura, Sukagalih dan yang paling parah ada di Kampung Leuwi Simar lokasinya berada di bantaran Sungai Cipalebuh.

Untungnya, warga sudah menyadari terjadi

luapan air sungai sejak pukul 04.00 subuh sehingga mereka masih bisa menyelamatkan diri meskipun tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.

Menyusul terjadinya banjir bandang dan longsor yang menimpa sejumlah kecamatan di Garut Selatan dan Tasikmalaya Selatan, Tagana Pangandaran meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana serupa di Pangandaran.

Menurut Koordinator Forum Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Nay Suryana, secara geografis dan tofografis kondisi di Garut Selatan dan Tasikmalaya Selatan yang belasan kecamatannya yang kini dilanda banjir bandang dan longsor tersebut sama dengan kondisi di Pangandaran.

“Secara geografis kondisinya sama. Ancamannya juga sama. Bedanya, di Pangandaran tidak ada gunung berapi, itu saja,” ujar Koordinator Forum Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Nay Suryana.

Di sepanjang 93 km garis pantai di pesisir Pangandaran menurut Nay, tersebar banyak muara sungai. Dari arah hulu banyak jalur sungai yang melintas di 10 kecamatan yang ada di Pangandaran sebelum bermuara ke laut. Kondisi hutan di daerah hulu sudah banyak yang rusak.

Bila terjadi hujan lebat yang terus menerus seperti kemarin ancaman terjadinya banjir dan longsor cukup besar. “Hujan lebat kemarin (Minggu malam sampai Senin pagi) telah menimbulkan banjir dan longsor secara sporadis di 17 titik di 4 kecamatan di Pangandaran,” jelasnya.

Khawatir terjadi bencana susulan, menurut Nay, sebanyak 60 relawan Tagana sekarang meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan di wilayah masing-masing. Terutama di daerah atas (hulu sungai). (bbs/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan