Pj Gubernur Jabar Minta Pemda Bandung Barat Segera Keluarkan Tanggap Darurat

JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin meninjau lokasi pengungsian bencana tanah longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (26/3/2024).

Diketahui, bencana tanah longsor melanda permukiman di Kampung Gintung, Desa Cibenda terjadi pada Minggu kemarin sekitar pukul 23.00 WIB. Akibatnya, puluhan rumah terdampak dan 7 korban masih tertimbun material longsor.

Bey menegaskan, pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal memberi perhatian terhadap bencana tanah longsor di Kampung Gintung. Salah satu upayanya ialah mencari solusi bagi warga terdampak bencana.

“Kita utamakan dulu keselamatan warga, hasil koordinasi dengan BMKG, bu Ayu, bahwa hujan akan turun dalam 10 hari ke depan. Karena itu disarankan untuk tidak kembali dulu ke lokasi longsor,” katanya.

BACA JUGA: Warga Saling Bantu Cuci Pakaian Pasca Banjir di Pasir Jambu Bogor

Ia menilai, sejauh ini penanganan pesca bencana, baik dalam evaluasi korban tertimbun serta di lokasi pengungsian sudah sangat baik.

“Sekarang tinggal memikirkan solusi ke depannya,” katanya.

Dalam upaya penanganan bencana tanah longsor, menurut Bey, pihaknya sudah mengintruksikan Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif untuk segera mengeluarkan tanggap darurat.

Langkah itu, lanjut dia, agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat menyalurkan bantuan lebih ke korban bencana tanah longsor.

“Kita sudah intruksikan agar Pemda Bandung Barat segera keluarkan tanggap darurat. Selain itu, PVMBG pun akan melakukan assesment tanah di Kampung Gintung,” ucapnya.

“Jadi untuk langkah ke depannya kita pun menunggu kajian dari PVMBG. Namun yang jelas ini harus direlokasi,” jelasnya.

BACA JUGA: Cara Mudah Dapat Saldo Dana Gratis Setiap Hari Tanpa Download Aplikasi Tanpa Undang Teman Tanpa Deposit

Bey pun mengingatkan masyarakat di semua wilayah di Jawa Barat agar bencana hidrometeorologi seperti di Kampung Gintung jadi pelajaran dan pengalaman. Artinya, masyarakat harus lebih berhati-hati saat memilih lokasi membangun tempat tinggal.

“Jangan sampai masyarakat itu mendirikan bangunan rumah dan sebagainya di lokasi yang rawan berpotensi bencana. Perlu kehati-hatian dan perhitungan,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan