Unikom Bantah Tudingan ‘Wisuda Mahal’

BANDUNG – Direktur Humas dan Protokoler Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Desayu Eka Surya, menanggapi polemik uang wisuda daring (online) yang dianggap mahal oleh beberapa calon wisudawan dan wisudawati Unikom tahun 2020.

Menurutnya, uang wisuda yang diberlakukan tahun ini tidak berubah dari tahun sebelumnya, meskipun pelaksanaan wisuda dilakukan secara daring.

”Bukan Rp 3.770.000, tetapi Rp 2.695.000. Sudah ditetapkan jauh sebelum pandemi covid-19 ada dan nilainya sama seperti tahun sebelumnya, jadi tidak ada kenaikan,” ujar Eka dalam konferensi pers melalui Zoom Meeting, Senin (5/10).

Lebih lanjut Eka menuturkan wisuda yang semulanya direncanakan untuk digelar pada April 2020 terpaksa harus diundur pada 24 Oktober mendatang.

”Wisuda April 2020 kita coba mundurkan ke 24 Oktober 2020 dengan harapan covid-19 mungkin sudah aman, namun kenyataannya covid masih ada. Sehingga tidak memungkinkan bagi kita untuk melaksanakan wisuda secara luring (offline),” paparnya.

Menurutnya, alokasi biaya wisuda luring ke biaya daring baru dapat dilakukan setelah aktivitas PMB dan Kuliah dilaksanakan. Selain itu, Eka menuturkan terdapat sisa dana dari total pembayaran wisuda yang nantinya akan dikembalikan kepada calon wisudawan dan wisudawati.

”Hasil rapat panitia wisuda daring menunjukkan ada sisa dana yang belum teralokasi. Dana ini akan dikembalikan ke wisudawan melalui nomor rekening masing-masing,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Unikom Archy Renaldi Pratama Nugraha menjelaskan, awal mula perkara biaya wisuda mahasiswa yang akan digelar pada 24 Oktober 2020 mendatang. Menurutnya, permasalahan biaya wisuda tersebut muncul dari pertanyaan orang tua wisudawan terkait rincian pembiayaan yang harus dibayarkan sebelum sidang skripsi.

”Di Unikom ada kebijakan sebelum skripsi harus sudah melakukan pembayaran atau pelunasan. Nah dari kebijakan tersebut mungkin wisudawan ke orang tua meminta untuk melakukan pembayaran tersebut lalu orang tua menanyakan Rp 3,7 juta untuk apa saja,” kata Archy saat dihubungi, Senin (5/10).

”Kita sedang dalam kondisi Pandemi kan yah, uang berapapun kan itu lumayan untuk penghidupan yang membuat teman-teman gelisah,” sambungnya.

Archy mengatakan, wisudawan hanya dapat menjelaskan kepada orang tua mereka perihal biaya Rp. 1.075.000 karena terdapat dalam Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Yayasan Science dan Teknologi (Unikom) pada 8 Juni lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan